Cerita Pilu Tompi, Ibu Meninggal Kena Covid-19 saat Mudik
Tompi berduka. Penyanyi sekaligus dokter bedah ini membagikan kronologi saat ibundanya, Safira meninggal akibat Covid-19 pada Jumat 23 April 2021 lalu. Dokter bernama asli Teuku Adifitrian ini mencurahkan isi hatinya di Instagram Story @dr_Tompi.
"Menjelang bulan puasa, beliau pengen pulang ke Aceh. Ia rindu nyekar ke kuburan bapak, adik, bertemu keluarga besar di Aceh. Terus dia minta izin pulang saya bolehin, dengan catatan di rumah saja, tetap jaga jarak pakai masker," ungkap Tompi.
Maksud hati ingin silaturahmi, ibunda Tompi justru terinfeksi Covid-19. Tak disangka, ada kerabat di kampung halaman yang positif Covid-19 tanpa gejala. Sang ibu tak berhasil selamat melawan corona lantaran satuasi oksigen terus menurun dari 98 ke 94 dengan cepat.
Tompi langsung bergegas melarikan sang ibu ke rumah sakit. Namun karena keterbatasan fasilitas di daerah, ambulans yang dipanggilnya dari pagi baru datang pukul 4 sore. Keterlambatan penanganan itulah yang membuat ibunya tak tertolong.
"Saya berangkat ke Medan untuk bertemu ibu di sana. Tapi Allah sudah ngasih waktunya segitu. Baru naik ambulans, saturasi semakin turun. Dalam keadaan tenang, senyap, ibu saya berpulang," tuturnya.
Dengan keadaan terpukul, Tompi menyayangkan tenaga kesehatan di Aceh yang kurang. "Di Aceh, pemeriksaan PCR hanya bisa dikerjakan dua kali dalam seminggu. Tenaga kesehatan yang bertugas juga tidak sedia di tempat. Kita harus marah-marah dulu, harus punya koneksi dulu baru bisa cepat," kata dia.
Tompi tak bermaksud menjelekkan kinerja petugas, namun Tompi sangat miris mengingat faskes Covid-19 di daerah sangat tidak memadai. "Di luar Jakarta, fasilitas kesehatan masih PR besar. Cukup ibu saya yang jadi korban. Negara kita tidak sanggup kalau orang sampai sakit dalam jumlah besar, negara tidak akan sanggup," ujarnya.
Tak hanya sang ibu, usai pemakaman adik Tompi rupanya ikut tertular Covid-19. Dia mengalami gejala yang buruk. "Pagi itu saya melihat adik saya makin memberat batuknya. Makin lemas, makin nggak mau makan," sambungnya.
Tompi langsung membawa adiknya ke rumah sakit di Banda Aceh, perjalanan dari Lhokseumawe. Fasilitas kesehatan untuk corona di sana lebih baik.
"Kita berangkat ke Banda Aceh dengan harapan fasilitas di sana lebih baik, dan alhamdulillah jauh lebih baik dari Lhokseumawe," ujarnya.
Dengan kejadian ini, Tompi berpesan agar tidak menyepelekan Covid-19 karena bisa menjangkit siapa saja dengan cepat. Situasi pandemi corona di Aceh dinilai Tompi sangat miris karena banyak sekali orang-orang yang masih tidak peduli dengan virus Covid-19. Tompi bahkan mendengar cerita masih banyak orang yang tak mau menerapkan protokol kesehatan terutama penggunaan masker.