Ini Cerita Petugas BNPB, Saat Melakukan Swab Tes di Surabaya
Tiga minggu sudah mobil laboratorium milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hadir untuk warga Surabaya. Selama tiga minggu itu pula, mobil laboratorium milik BNPB tanpa henti melakukan test swab untuk warga Surabaya.
Tentu ada suka dan duga yang dialami oleh para kru mobil laboratorium yang penuh dedikasi ini dalam mengabdi untuk warga Surabaya. Salah satunya yang diceritakan oleh Sandy Andika.
Sandy Andika adalah Kapten mobil laboratorium Covid-19 Nomor Dua. Asal diketahui saja, BNPB mengoperasikan dua unit mobil laboratorium untuk melakukan test swab Covid-19.
Sebenarnya, dua mobil laboratorium Covid-19 tugasnya berkeliling Jawa Timur. Namun, karena Surabaya menjadi zona merah pekat, mobil lebih banyak melakukan test swab untuk warga Surabaya.
Andika pun tak ingat persis ada berapa titik yang sudah ia kunjungi untuk melakukan test swab.
“Kalau berapa titik, sudah banyak. Saya juga kurang tahu dan yang paling sering itu Asrama Haji dan Gelora Pancasila. Selama seminggu ini kurang lebih sudah hampir 5000 swab ya, pasien kita swab di sini (mobil lab),” ungkapnya.
Berinteraksi dengan ribuan orang tentu ada cerita-cerita unik dan mungkin menyentuh hati. Seperti yang diceritakan Andika. Awalnya, dia paling tak tega jika harus menyaksikan anak kecil menangis karena takut saat akan ditest swab.
"Kasihan itu kalau yang dites anak kecil. Anak kecil pasti rewel karena takut juga di-swab. Itu jadi kendala. Cuma, kemudian bisa kita atasi,” kata dia.
Jangankan anak kecil yang takut saat akan dites swab. Orang dewasa pun kadang keder juga saat akan menjalani test swab. Andika pun bercerita, pernah menemukan beberapa orang yang sudah mendaftar. Mereka rela antre menunggu. Namun begitu tiba mendapat giliran, nama yang disebut tak menampakkan batang hidungnya di depan petugas swab. Mereka kabur.
“Ada yang sudah register, tapi ketika mau di-swab dia takut. Ga jadi lalu kabur gitu," ujar Andika.
Andika menyebut saat terjun di satu lokasi untuk melakukan test swab, dia ditemani rekan satu timnya. Dalam satu mobil laboratorium Covid-19, diawaki oleh enam orang. Perannya berbeda-beda. Ada yang menjadi kapten seperti Andika, asisten kapten, swaber, extraksi dan analis.
Andika berterima kasih kepada warga Surabaya yang telah mau bekerja sama untuk melakukan test swab. Test swab ini berguna untuk mendeteksi secara dini, sebelum Covid-19 semakin menyebar luas.
“Cukup baik, cukup tinggi juga angkanya. (Yang ikut juga) beragam sih, ada yang usia lanjut, anak kecil, ada yang masih muda juga. Beragam kalau untuk umurnya. Karena kita memang ditunjuk di Surabaya ini. Cukup tinggi juga (antusiasmenya),” tutup Andika.