Cerita Peserta UTBK Unair, Hasil Rapid Testnya Diubah Mendadak
Salah satu peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Unair, Daffa Dzaki harus pulang dengan rasa kecewa. Pasalnya, ada kecurigaan hasil rapid testnya yang semula non reaktif ditukar dengan reaktif tanpa ada penjelasan dari pihak Unair.
Remaja berusia 17 tahun ini mengaku menjadi peserta UTBK di Unair, pada sesi dua, Selasa, 7 Juli 2020 lalu. Sebelum ujian ia melakukan rapid test di kampus B Unair yang disediakan secara cuma-cuma.
Tak lama, dia menerima hasil non reaktif yang sudah ditandatangani oleh dokter dan bisa mengikuti ujian. Daffa pun kembali ke Unair kampus B pukul 13.00 WIB untuk tes UTBK yang akan diikutinya.
"Tiba-tiba waktu mau masuk ruangan diberhentikan dan dicegah sama pengawas ujian, katanya ada dugaan reaktif terus dibawa ke ruang pemeriksaan dan ketemu dokter yang sama,” kata Daffa ketika dihubungi lewat teleponnya, Rabu 8 Juli 2020.
Di dalam ruangan tersebut, Daffa diminta menyerahkan hasil rapid test sebelumnya, dan diganti dengan dengan hasil baru yang bertulis reaktif. Menurutya, hasil rapid test baru itu diberikan tanpa disertai penjelasan apapun atau tes ulang.
Setelah diberikan hasil yang sudah diganti menjadi reaktif rapid test itu, Daffa diminta untuk pulang ke rumahnya di Surabaya. Dia hanya diminta untuk mengirim email ke hotline Unair dan menyatakan jika hasilnya reaktif. "Aku diminta pulang kembali dan cuma disuruh email saja tanpa ada alasan kenapa hasil berubah sama dokternya itu," kata dia.
Saat mengetahui hal tersebut, Daffa yang hendak ujian seketika merasa down. Karena rasa kaget dan tiba-tiba down, dia seakan tak sanggup menanyakan alasannya.
Merasa kecewa, Daffa pun tak tinggal diam. Ia lantas melaporan ke akun Instagram Unair . Bahkan, dia juga menandai akun Unair, namun admin Unair justru meminta story Instagram Daffa untuk dihapus. Story tersebut awalnya diunggah di akun Instagram milik Daffa sendiri.
"Aku sudah bilang pihak Unair langsung kemarin sama ke admin IG Unair, langsung telponan sama admin IG. Cuman IGnya bilang hotlinenya banyak ribuan peserta yang mengubungi, ujung-ujungnya minta instastoryku dihapus," terang Daffa.
Tak hanya melaporkan ke Unair saja, Daffa juga menandai Instagram Walikota Surabaya Tri Rismaharini, pelopor gerakan pelajar Surabaya Seno Bagaskoro hingga drummer SID Jerinx pada Selasa, 7 Juli 2020 siang kemarin.
Dengan upayanya ini, ia pun mendapatkan penjelasan dari humas Unair pada Rabu 8 Juli 2020, pukul 08.30 WIB. Humas Unair menyampaikan, jika dia dapat mengikuti ujian susulan, dengan syarat melakukan rapid test ulang sebelum ujian dilakukan.
"Tadi pagi jam 08.30 WIB dihubungi oleh Humas Unair, katanya kelanjutannya bisa ikut tahap kedua karena hasilnya reaktif. Terus disuruh karantina mandiri,” katanya. Ia juga mengaku jika pihak Unair memintanya menunggu pengumuman dari LTMPT, terkait tanggal ujian susulan.
Daffa juga menambahkan, jika dirinya saat itu merasa sehat dan tidak sakit. Bahkan, saat dicek suhu tubuh sebelum masuk area kampus, hasilnya normal, tidak melebihi batas suhu yang ditentukan.
Sementara, upaya konfirmasi Ngopibareng.id ke pihak Unair belum terbalas. Pesan yang dikirim ke Whastapp Ketua Pusat UTBK Unair Junaidi Khotib belum juga direspon.