Cerita Perempuan Mualaf di Banyuwangi Hapus Tato di Lengannya
Klinik Polresta Banyuwangi menggelar bakti sosial penghapusan tato gratis. Ada puluhan orang ikut serta dalam program ini.
Mereka rela antre untuk menghapus tatonya. Yang menarik, salah satu dari mereka terdapat seorang mualaf. Dia ingin menghapus tatonya demi memperbaiki dirinya.
Dia adalah Nova Purnama Sari, 27 tahun, warga Kecamatan Purwoharjo. Dia mengaku sudah memiliki tato sejak tahun 2015. Tato itu terukir di lengannya. "Awalnya memang ingin punya tato, Begitu sudah punya saya malah nyesel," katanya.
Dia mengaku tergugah untuk menghapus tatonya setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam sekitar tiga tahun lalu. Begitu menjadi mualaf dirinya ingin terus memperbaiki kehidupan religinya. "Sekarang mualaf, saya ingin memperbaiki diri lebih baik lagi," ungkapnya.
Nova mengaku sudah kali kedua ini mengikuti program hapus tato di Klinik Polresta Banyuwangi. Untuk menghapus tato sampai bersih memang dibutuhkan terapi empat hingga lima kali. Tergantung ketebalan tinta dan warna tato.
Di luar biaya menghapus tato terbilang cukup mahal. Satu kali terapi penghapusan dengan metode sinar laser ini biayanya mencapai Rp1,3 juta. "Program ini cukup meringankan," katanya.
Berdasarkan pengalamannya tahun lalu, terapi penghapusan tato ini tidak sakit saat prosesnya sedang berjalan. Tapi beberapa jam setelahnya, menurut Nova, rasanya cukup sakit. "Seperti disengat tawon, itu bisa terasa antara empat sampai lima hari," ungkapnya.
Petugas Teknis Pelaksana Penghapusan Tato, Novi Candra Pribadi, mengatakan, ada puluhan orang yang sudah mendaftar untuk penghapusan tato. Dalam sekali pelaksanaan, bisa melayani sekitar 15 sampai 30 orang. Kegiatan penghapusan tato gratis ini sudah dilakukan sejak tahun lalu.
"Hingga kini sudah delapan kali lebih dilaksanakan. Ke depan akan dirutinkan setiap sebulan sekali,” bebernya.
Penghapusan tato ini, menurutnya, tidak bisa dilakukan dalam sekali proses. Untuk menghapus tato secara total butuh beberapa kali penanganan.
“Tergantung beberapa hal. Jenis tato, tinta, lamanya tato, terus kedalaman tusukan tato. Untuk penanganan ada yang cukup 5 kali, bahkan ada yang 10 kali baru bisa hilang,” ujarnya