Cerita Pasappu, Ukiran dan Kerinduan Warga Toraja Kepada Ganjar
Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3 mendapat sambutan luar biasa saat bersilaturahmi di Tongkonan Sangullele atau Kantor Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Toraja Utara, Sabtu 25 November 2023.
Ribuan warga berkumpul di halaman kantor BPS dan menyambut kedatangan Ganjar sekitar pukul 12.45. Sejumlah pendeta didampingi tokoh agama yang lain menyematkan Pasappu (penutup kepala), sarung dan selendang khas Toraja kepada Ganjar.
Ganjar kemudian berdiskusi dengan tokoh lintas agama berkait bangsa, toleransi, pariwisata hingga isu perempuan. Di penghujung acara, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mendapat kado spesial berupa ukiran khas Toraja dan sepu atau tas selempang.
Dalam ukiran itu tersematkan gambar matahari yang menyimbolkan tentang kehidupan. Dan, di bagian atas terdapat tanduk kerbau atau banteng.
Ketua Umum Sinode Gereja Toraja, Pendeta Alfred Anggui mengatakan bahwa Tongonan Sangullele adalah rumah buat semua umat beragama. Tempat kumpul semua tokoh lintas agama dan organisasi.
"Kita bersyukur Pak Ganjar Pranowo ada di sini begitu menyentuh hati masyarakat sini. Kami sambut dengan sukacita, ini teman-teman dari lintas agama menyambut Pak Ganjar dan kita makan sama-sama," ujarnya.
Menurutnya, warga Toraja sangat merindukan Ganjar, sehingga sambutan warga sangat meriah.
"Pak Ganjar seminggu lagi mau datang saya dapat banyak WA ‘itu saya boleh foto kah?’ ada satu kawan pendeta ‘aku yang harus bawa bakinya, dan lain-lain’. Sepertinya masyarakat Toraja rindu sekali ya menantikan kedatangan Pak Ganjar," paparnya.
Alfred menambahkan bahwa Ganjar merupakan sosok pemimpin yang mencintai NKRI dan punya kepedulian terhadap masyarakat kecil.
"Hadiah (ukiran) di bagian luar bingkai Toraja itu matahari simbol kehidupan, dan di atas ada tanduk kerbau," jelasnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku sangat terkesan dan terharu karena sambutannya luar biasa.
"Saya tidak menyangka sambutannya begitu luar biasa. Terima kasih," tuturnya.
Ia menceritakan, diberi sajadah dan kopiah saat hendak salat Zuhur di Tongkonan Sangullele.
"Tadi saya diberi sajadah dan kopiah untuk salat Zuhur. Inilah yang harus kita rawat, kita jaga," tandasnya.