Biola Buatan Markoem Dibeli Komposer Asal Jerman
Komposisi lagu Bengawan Solo dan Ave Maria terdengar merdu lewat gesekan biola dari tangan keriput Markoem. Pria berusia 85 tahun ini merupakan salah satu pembuat biola tertua di Surabaya.
Di usia senjanya, Markoem piawai membuat sekaligus memainkan biola. Di rumahnya yang berlokasi di Jalan Kaliasin Gang V, Markoem aktif membuat pesanan biola sejak tahun 1995. Biola buatan Markoem pun sudah dikirim ke berbagai negara antara lain Denmark, Jerman, dan Prancis.
Markoem menceritakan, keahliannya membuat biola diperoleh saat dirinya mengikuti kursus biola pada 1957 silam. Saat itu, ia mendapatkan seorang guru asal Belanda. "Saya belajar dari situ," kata bapak 6 orang anak ini.
Waktu itu, Markoem diajarkan not balok terlebih dahulu sebelum memegang dan memainkan biola. "Setelah itu, saya baru diajarkan cara membuat biola," kata Markoem.
Untuk membuat biola, Markoem mengunakan kayu pinus. Ia biasa mendapatkannua dari Yogyakarta. Untuk membuat dua biola, setidaknya ia membutuhkan waktu 1,5 bulan.
"Jadi saat membuat satu bola, sambil menunggu prosesnya, saya bikin biola yang satunya," terangnya.
Mulanya, Markoem membuat stang biola terlebih dahulu. Lalu masuk pada body biola atas dan samping, dilanjutkan bagian belakang. Kemudian, baru dilakukan kontroling untuk ketebalan biola.
"Ketebalannya sekitar 2 mili untuk body tengahnya, sedangkan body samping ukurannya sekitar 3 mili," jelas pria yang juga aktif berorganisasi semasa muda.
Sementara untuk gesekan biola, Markoem membuatnya dari kayu sonokeling dengan tebal 5 Cm dan panjang 2,5 Cm. Semua proses membuatan biola Markoem dilakukan dengan tangannya sendiri, tanpa mengunakan mesin.
Markoem pun menjual biola buatan tangannya dengan harga yang cukup terjangkau, yakni Rp2-5 juta. Bilahasil karyanya itu di ekspor ke luar negeri, maka harga jualnya bisa berkali lipat. Menurut Markoe, biolanya pernah dibeli oleh seorang komposer asal Jerman pada 2018.
"Waktu itu biola yang ada ukirannya sangat dicari. Orangnya (komposer Jerman) langsung ke sini dan membeli biola saya," kenang dia.
Sayangnya, saat ini Markoem sedang berhenti membuat biola karena keterbatasan bahan. Meski demikian dirinya tak lantas hanya berpangku tangan. Saat ini, ia membuka jasa servis biola di rumah. Usia tua tak menghalangi Markoem ptetap aktif bekerja.
"Agar tetap sehat bermain biola merupakan penghilang rasa penat bagi pikiran supaya tidak stres. Saya juga olahraga fisik, hobi jalan kaki dan sepedaan," tandasnya sambil tertawa.
Advertisement