Cerita Mahasiswa Gajayana Malang Persiapkan Kostum Unik saat UTS
Imbauan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Gajayana Malang, terkait penggunaan kostum unik saat Ujian Tengah Semester (UTS) direspon baik oleh mahasiswa, bahkan beberapa mempersiapkan kostum paling unik dan terkeren yang mereka miliki.
Gus Muhdhor, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Gajayana Malang, misalnya. Dalam pelaksanaan UTS ia memakai kostum jubah ala masyarakat timur tengah.
Dengan gamis dan sorban putih yang menutupi bagian kepalanya. Sorban itu diikat dengan kain berwarna merah.
"Iya sebenarnya mau meniru salah satu tokoh Mortal Combat yaitu Liu Kang. Udah ada pakaiannya sama ikat kepala, tapi tidak ada caping hitamnya. Jadi pakai jubah, cuma ikat kepalanya tetap pakai tokoh Liu Kang," ujar mahasiswa semester 1 tersebut pada Selasa 12 September 2019.
Muhdhor merasa senang dengan adanya himbauan seperti ini, karena menurutnya seru. Meskipun saat berangkat ke kampus ia menjadi pusat perhatian orang di jalan.
"Ini melatih mental. Bayangin saja pakai baju aneh gini dari rumah. Orang-orang di jalan lihatin aku udah gimana gitu," ungkapnya.
Sementara itu, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Gajayana Malang lainnya, yaitu, Natalia Albine mengatakan ia merancang sendiri pakaian adat dayak yang dibuat dari kain katun dan kain flanel untuk motifnya.
"Saya modal Rp50 ribu aja buat kostumnya. Dari awal pengumuman UTS harus pakai baju out of the box ini, saya langsung kepikiran pakai baju adat dayak. Biar temen-temen tau dan cinta kebudayaan Indonesia juga," kata perempuan asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Gajayana Malang menghimbau mulai tanggal 11 November sampai 14 November 2019, seluruh mahasiswa prodi ilmu komunikasi wajib mengenakan kostum yang unik.
Terlihat puluhan mahasiswa tersebut ada yang memakai baju tidur, jubah, baju adat, baju pahlawan dan masih banyak lagi.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Uniga, Eko Budi Siswandoyo mengatakan bahwa mulai 11 November sampai 14 November 2019, seluruh mahasiswa prodi ilmu komunikasi wajib mengenakan kostum yang unik.
"Tidak sekadar tampil berbeda, pakai kostum ini punya nilai pembelajaran. Kami juga membangun kepercayaan diri mahasiswa. Ke kampus dengan kostum aneh-aneh ini kan butuh perjuangan biar pede. Demikianlah mengajari anak-anak berekspresi," ujarnya.
Siswandoyo mengatakan ide ini muncul untuk melatih kepercayaan diri mahasiswa. Serta melatih mahasiswa memunculkan ide kreatif dan inovatif.
"Kami sudah lakukan kajiannya untuk hal seperti ini. Mahasiswa itu nggak bisa kuliah serius lalu pulang. Mereka butuh ruang kebebasan berkreasi seperti ini, dan melatih otaknya enjoy," kata dia.
Advertisement