Cerita Kue Puthu Legendaris di Malang, Bertahan Selama 88 Tahun
Menggunakan sarung tangan plastik Edi, usia 30 tahun tengah sibuk menaburi parutan kelapa dan meneteskan cairan gula merah ke atas kue puthu yang masih hangat.
Asap wangi dari adonan tepung beras, kelapa dan gula merah menguap memenuhi lapak Puthu Lanang di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang.
Sejumlah potong kue puthu itu lalu dibungkus dengan daun pisang dan kertas minyak. Rasanya gurih, manis dan pulen. Puthu Lanang adalah salah satu jajanan tradisional legendaris di Kota Malang.
Puthu Lanang sudah ada sejak 1935, silam, didirkan oleh pasangan suami-isteri Supiah dan Abdul Jalal. Sudah 88 tahun masih terus eksis, kini usaha tersebut dijalankan oleh putranya yaitu, Siswoyo, usia 61 tahun.
Pegawai Puthu Lanang, Edi mengatakan bahwa setiap harinya ia bisa melayani sebanyak 600 hingga 700 porsi kue Puthu Lanang yang selalu ramai didatangi oleh pembeli.
"Ketika momen libur panjang pekan lalu, tepung bisa menghabiskan 70 kilogram, karena lebih ramai, yang datang biasanya orang-orang luar daerah," ujarnya pada Jumat 9 Juni 2023.
Lapak Puthu Lanang mulai buka sekitar pukul 17.30 WIB hingga 21.00 WIB. Lapak ini buka setiap hari dan selalu ramai dikunjungi oleh pembeli bahkan hingga para pejabat di tanah air.
"Saya ikut jualan tahun 2011, itu kata Pak Siswoyo (anak pendiri Puthu Lanang) sering didatangi oleh pejabat, setahu saya Megawati Soekarnoputri pernah ke sini, lainnya beliau (Siswoyo) yang tahu," katanya.
Terkait banyaknya pejabat yang menyukai kue Puthu Lanang ini kata Siswoyo adalah salah satu kebanggaan tersendiri bagi keluarga mereka. Bahkan ketika kedua orangtuanya saat itu masih hidup. Mantan Presiden Soeharto juga sempat menikmati olahan kue tradisional tersebut.
"Ya kebetulan saja, kan waktu itu biasa-biasa saja, belum menjadi presiden (Soeharto), masih di militer. Kemudian waktu Bu Megawati di Juanda, Surabaya minta dibuatkan Puthu Lanang,” ujarnya.
Pada 1935, silam kedua orangtua Siswoyo berjualan kue puthu menggunakan gerobak pikul. Lalu akhirnya memiliki lapak permanen di kawasan Rampal Celaket, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang.
Konsisten menjaga rasa dan kualitas selama 88 tahun membuat usaha kue Puthu Lanang kata Edi, mendapatkan ketertarikan dari artis ibukota Andre Taulany. Penyanyi, aktor sekaligus komedian tersebut menawarkan untuk Puthu Lanang bisa buka cabang di Jakarta.
“Sebenarnya dari Jakarta juga banyak yang menawarkan (buka cabang) dengan (modal) Rp1miliar, ngasih ruko. Itu Andre Taulany juga pernah mengajak kerjasama," katanya.
Namun kata Siswoyo banyak hal yang harus diperhitungkan jika ingin membuka cabang di luar daerah. Salah satu hal penting yang menjadi pertimbangan adalah menjaga kualitas rasa agar tetap orisinil.
“Kalau jual nama saja mudah, tapi kalau mempertahankan kepercayaan orang-orang itu sulit sekali," ujarnya.