Cerita Korban Selamat, Mulai Pura-pura Mati Hingga Lompat Jurang
Dua korban selamat penembakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang dirawat di Rumah Sakit Karitas Timika Papua berangsur membaik.
Kedua korban yang bernama Martinus Sampe dan Koni itu merupakan saksi hidup saat rekan-rekannya dibantai dalam keadaan tangan terikat di belakang. Saat ini keduangan tengah dirawat intensif.
Martinus sampai terkena tembakan dua kali di kaki kiri dan Joni Arung ditembak bagian pelipis. Keduanya bersama rekan lainnya saat dibawa KKB ke Bukit Tabo dengan tangan terikat di belakang dan hanya mengenakan celana dan tidak memakai baju.
Dikutip Antara, Martinus Sampe menceritakan detik-detik tragis yang menimpanya bersama rekan kerja lainnya dari PT Istaka Karya yang dijemput paksa dan kemudian tangan mereka diikat dibelakang dengan menggunakan tali hutan. Mereka hanya menggunakan celana dan tidak menggunakan baju dan selanjutnya mereka digiring ke Bukit Tabo.
Usai tiba di Bukit Tabo, KKB menyuruh mereka duduk jongkok dan menembak dirinya dan rekan rekanya yang lain. Namun tembakan KKSB tersebut mengenai kakinya sedangkan temannya yang berada di samping terkena di dada sehingga darah keluar dan mengenai telinganya dan wajahnya.
Dia kemudian berpura-pura tewas. Melihat KKB sedang mengeksekusi teman lainnya kemudian dirinya bersama Jefri melompat ke jurang untuk menyelamatkan diri dan jurang tersebut kira-kira sedalam 10 meter lebih.
"Saya pura-pura mati pas kena tembakan. Setelah lihat KKB sedang menembak karyawan lainnya, saya loncat ke sungai sekitar 10 meter. Mereka (KKB) ini mengira saya sudah mati dan naik lagi ke atas (Bukit Tabo)," kata Martinus, Minggu, 9 Desember 2018.
Seusai menyelamatkan diri, kemudian Martinus Sampe dan Jefri kemudian menyusuri sungai hingga sampai ke pos TNI untuk melaporkan kejadian tersebut dan keduanya pun selamat. "Saya dan Jefri bisa lolos dengan berenang dan menyusuri sungai-sungai kecil," katanya.(ant/ins/wit)