Cerita Kemeriahan dan Kemewahan Karnaval Cepu
Kontingen SMP Negeri 3 Cepu menjadi salah satu kontingen dengan penampilan yang menonjol. Mengusung miniaturnya Indonesia, para peserta tampil maksimal dan memukau, pada Karnaval di Cepu pada 21 Agustus 2023 lalu. Mewah dan meriah.
“Semua itu kolaborasi dengan orang tua siswa yang tergabung paguyuban wali murid,” ujar kreator karnaval SMP Negeri 3 Cepu, Lian Mesiani, Jumat 25 Agustus 2023.
Menurut Miss Leean sapaan akrabnya, panitia karnaval sekolahnya di bawah kendali komite atau wali murid. “Kita tidak bisa berdiri sendiri. Harus kolaborasi. Kami (guru), sebagai kreator selalu berdiskusi dan berkoordinasi dengan wali murid. Demi hasil yang maksimal,” jelasnya.
Hampir satu bulan, kata dia, untuk menyiapkan penampilan yang luar biasa di tengah padatnya aktivitas di bulan Agustus. Sebanyak 200 anak digembleng, latihan sesuai dengan bagian masing-masing. “Hasil tidak menghianati proses. Sesuai harapan kami,” kata dia.
Dijelaskan, terbagi dalam empat kelompok yang diterjunkan kontingen SMP Negeri 3 Cepu. “Carnival, Marching Band, Tarian, dan Goo green,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, kesempatan itu sekolah tempat di bekerja menyuguhkan ragam budaya Indonesia terbalut dalam tarian yang pertunjukkan peserta. Ada Tari Saman, Tari Mandau, Tari Rakyat Betawi, Tari Sajojo, Tari Warok, dan Tari Bali.
“Bagaimana kami bisa mempersatukan budaya dalam satu pertunjukan. Sekolah kami memang seperti Miniatur Indonesia, ada beragam etnis. Mulai dari Cina sampai Papua ada,” katanya.
Semua siswa, kata dia, sangat antusias dan semangat dengan peran masing-masing. “Meskipun saat latihan sebagian masih letoi atau tidak serius. Ternyata berbeda ketika mereka tampil di depan,” ujarnya.
Saat ditanya, berapa biaya yang dikeluarkan untuk penampilan yang mewah itu. Dia tidak menyebutkan secara pasti. “Seni itu tidak bisa dinilai dari uang. Karena ketika kami dari kreator merasa kurang sesuatu, paguyuban orang tua siswa langsung mencukupinya,” ungkapnya.
Hampir semua siswa mengenakan kostum dari persewaan. Terlebih pakaian karnival, budaya dan segala pernik ornamennya.
Begitu pula dengan kontingen SD Negeri 3 Cepu. Sekolah ini juga tampak menonjol dengan tema budaya yang diusung. “Meninggalnya Kebo Iwa di bawah sumpah palapa,” kata Kepala SD Negeri 3 Cepu, Kun Elina.
Cerita ini, kata Kun Elina, tentang peperangan antara Bali dengan Majapahit. “Kami tidak menyangka, dengan persiapan yang cukup singkat dan biaya sedikit, bisa tampak mewah,” kata dia.
Jika hanya pihak sekolah, lanjut dia, tidak bisa cukup. “Kami bersama orang tua siswa untuk membiayai kegiatan. Meskipun minim. Kalau total, mulai dari kostum sampai make up kisaran Rp25 juta,” ungkapnya.
Banyak dari properti yang digunakan merupakan karya wara sekolah sendiri. “Seperti candi, buah-buahan dan properti lain dibuat sendiri. Untuk kostum dan gerobak untuk kereta kencana, kami sewa,” ujarnya.
Penampilan yang memukau dari para siswa, menurut dia, tidak lepas dari peran guru dan dukungan wali murid. “Ditengah banyaknya kegiatan selama Agustus ini, kita intensif latihan untuk mematangkan peran,” ujarnya.
Secara keseluruhan, lanjut dia, Karnaval Cepu luar biasa. “Antusias masyarakat dari pagi sampai akhir kegiatan sangat luar biasa. Suksesnya acara ini tidak lepas dari dukungan masyarakat,” pungkasnya.
Advertisement