Cerita Kapolres Jember Dilaporkan ke Mabes oleh Pengendara Arogan
Kapolres Jember, AKBP Moh Nurhidayat mengatakan dirinya pernah dilaporkan ke Mabes Polri oleh pengendara pelanggar lalu lintas arogan. Hal itu disampaikan Nurhidayat di depan para tamu undangan saat gelar pasukan Operasi Patuh Semeru, di halaman Polres Jember, Senin, 10 Juli 2023 pagi.
Nurhidayat dalam sambutannya menyampaikan, petugas Satlantas Polres Jember melakukan penindakan terhadap hampir 100 pengendara motor berknalpot brong. Penindakan tersebut dilakukan atas laporan masyarakat yang merasa resah.
Proses penindakan mendapatkan respons dari para pelanggar tersebut. Polantas Polres Jember kemudian menerangkan dengan nada sopan kepada seluruh pengendara yang melanggar.
Bahkan secara baik-baik polisi juga meminta para pengendara menunjukkan surat-surat kendaraan mereka. Namun, sebagian para pelanggar menolak dan bersikap arogan terhadap polisi.
Namun, beberapa hari pasca penindakan tersebut, ternyata muncul artikel yang menulis seolah-olah petugas Satlantas Polres Jember arogan. Bahkan ada sebagian yang melapor ke Mabes Polri.
Akibatnya, Nurhidayat sampai dihubungi oleh petugas Mabes Polri. Tak cukup sampai di situ, Nurhidayat juga dihubungi oleh anggota polisi satu letting yang juga menanyakan kebenaran informasi tersebut.
“Para pengendara ini adalah komunitas motor yang berasal dari luar kota. Mereka membuat laporan seolah-olah Polantas Jember yang arogan. Saya sampai dihubungi Mabes. Ini aib, tetapi tidak masalah saya sampaikan,” kata Nurhidayat.
Beruntung Nurhidayat bisa menjawab dan membantah isu yang beredar dengan video yang berhasil direkam oleh petugas. Dalam video tersebut terungkap bahwa yang arogan bukan polisi, namun pengendara yang melanggar lalu lintas.
Dari kejadian tersebut, Nurhidayat meminta seluruh petugas yang melakukan operasi patuh agar tidak terpancing oleh pelanggar yang arogan. Petugas harus tetap menjelaskan dengan sabar sambil melakukan perekaman video. Sebab, satu video dapat menjawab ribuan fitnah.
Nurhidayat juga mengingatkan petugas operasi patuh melakukan penindakan sesuai kewenangan. Tidak melakukan tebang pilih hanya karena faktor kedekatan dengan para pelanggar lalu lintas.
Selanjutnya, jika menemukan kendaraan hasil kejahatan atau kendaraan kredit macet agar selalu saling berkoordinasi. Selama kendaraan tidak dilengkapi surat yang sah tidak diperbolehkan dikeluarkan atau diberikan kembali kepada pelanggar.
“Jangan sampai polisi diprotes pihak leasing karena motor yang disita yang selama ini dicari oleh mereka. Jangan sampai diprotes karena kita mengeluarkan motor yang tidak dilengkapi dokumen resmi, karena terlalu berisiko. Harus selalu mengecek nomor rangka dan mesin kendaraan yang disita dari pelanggar,” lanjut Nurhidayat.
Nurhidayat juga meminta petugas operasi menindak pelanggar lalu lintas tanpa pandang bulu, termasuk pelanggar yang mengaku orang dekat pejabat dan Kapolres. Sebab, sejauh ini seluruh masyarakat Jember boleh berfoto dengan Kapolres Jember.
Tidak ada yang istimewa dengan foto Kapolres Jember. Sehingga siapapun yang pernah melakukan foto bersama dengan Kapolres Jember bukan berarti dia orang dekat dengan Kapolres.
Nurhidayat juga menyampaikan dirinya tidak melarang ada anggota yang menolong pelanggar lalu lintas. Namun tetap wajib mengikuti SOP yang ada.
“Saya ingatkan foto saya tidak istimewa, semua orang bisa berfoto dengan saya. Saya juga mengingatkan tidak melarang jika ada yang ingin menolong silahkan menolong, tapi harus sesuai SOP,” pungkas Nurhidayat.