Cerita Dito, Mahasiswa Pertama Vokasi Unair Lulus dengan 3 Gelar
Rasa senang dan bangga dirasakan oleh Leornardo Dito Priyantono. Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (FV Unair) itu berhasil meraih tiga gelar sekaligus pada tahun ini, yakni gelar diploma, sarjana, dan magister di Unair dan Asia University, Taiwan.
Pria berusia 24 tahun ini merupakan peraih gelar double degree pertama di FV Unair. Dito menempuh pendidikan jurusan perpajakan di FV Unair pada 2018. Sebelum melakukan yudisium, ia mengikuti program double degree di Asia University, Taiwan dengan mengambil S1 Akuntansi selama 1,5 tahun.
Setelah lulus S1 di Taiwan, Dito tak menyia-nyiakan kesempatan yang dimiliki dengan mengambil jurusan bisnis untuk program S2 atau Magister. Dito menyandang gelar S2 pada Juni 2023, dengan waktu perkuliahan dua tahun.
Pada 8 Juli lalu, Dito kembali ke Indonesia dan menyelesaikan Yudisium yang sempat tertunda pada 12 Juli lalu. Sehingga saat wisuda Agustus mendatang, Dito akan menyandang tiga gelar sekaligus. Hebat!
Ditemui di FV Unair, pemuda asli Surabaya ini menceritakan, dirinya mengikuti program double degree yang digelar oleh pihak fakultas.
"Awalnya saya dapat informasi dari Airlangga Global Engagement (AGE). Karena saat itu vokasi juga memiliki program outbond keluar negeri," kata pemuda kelahiran Surabaya, 23 November 1999.
Dito mempersiapkan pendidikan untuk berkarier di bidang bisnis kelak. Oleh karena itu jurusan yang diambil saling berkaitan dalam dunia bisnis.
"Jadi Jurusannya memang tidak melenceng jauh semua arahnya ke bisnis. Perpajakan juga bagian dari bisnis dan turunan akutansi," ujar alumni SMAN 13 Surabaya itu.
Langkah awal Dito memulai bisnis akan ditapaki di Taiwan. Ia sudah mendapatkan tawaran pekerjaan di bidang marketing di sana. Rencananya, Dito akan bekerja selama beberapa tahun di Taiwan sambil mengamati dan mempelajari ilmu bisnisnya.
Sehingga ketika pulang ke Tanah Air nanti, ia mampu mengaplikasikan ilmunya di Indonesia. Cita-citanya tak sekedar berwirausaha tapi juga ingin membuat pabrik.
"Ini saya persiapkan untuk membuka bisnis saya sendiri kelak. Di Taiwan selama tiga sampai lima tahun lebih spesifik saya mencoba konsep Amati, Tiru, Modifikasi (ATM). Di Sana akan lihat bagaimana cara suplai barang, distribusi ke customer dan lainnya, karena di sana lebih terorganisir dan menjadi satu kesatuan," jelas Dito.
Suka Duka Dito Meraih Doubel Degree
Dito melewati banyak tantangan selama berjuang meraih tiga gelar. Salah satunya adalah hidup di negara orang selama toga tahun belakangan. Dito mengungkapkan, bahasa menjadi kendala paling nyata yang dia alami.
Warga Taiwan lebih sering menggunakan bahasa aslinya dibandingkan bahasa Inggris. "Pertama kali datang culture shock. Masyarakatnya lebih independent. Ditambah lagi bahasanya Mandarin. Awalnya bantu pakai teknologi translate dari aplikasi dan waktu kuliah juga sambil belajar bahasanya," ungkap pria yang hobi main catur ini.
Dito berharap apa yang sudah dilakukan bisa menginspirasi banyak mahasiswa khususnya vokasi untuk melakukan hal yang sama. Bahwa meraih beberapa gelar dalam waktu yang bersamaan sangat mungkin terjadi asal ada kemauan dalam diri.
"Jadi tipsnya tidak boleh berpuas diri. Kita tidak boleh hanya berpuas diri pada satu keadaan dan harus terus berjalan. Motivasi diri sendiri dan yakinkan kalau diri kita mampu melakukannya," paparnya.
Program Double Degree Vokasi Unair
Dekan Fakultas Vokasi, Prof. Dr. Anwar Ma'aruf mengungkapkan, program double degree merupakan kerja sama FV Unair dengan Asia University. Program ini memudahkan mahasiswa untuk membawa lebih dari satu gelar saat lulus dengan biaya yang terjangkau.
"Ini sangat menarik bagi mahasiswa karena biaya UKT D3, pada saat menempuh double degree akan dipindahkan ke Asia University. Jadi ini akan sangat menghemat biaya," terangnya.
Prof Anwar mengatakan, saat ini sudah ada beberapa prodi yang melakukan kerja sama double degree tersebut. Antara lain perpajakan dan akuntansi. Tahun ini akan ada dua prodi lagi yang menjalin kerja sama, yakni teknologi laboratorium medis dan managemen.perkantoran.
"Dito lulusan pertama double degree, tahun ini sudah ada enam mahasiswa yang berangkat ke Taiwan untuk program yang sama. Setiap tahunnya target kami lima sampai enam mahasiswa bisa mengikuti program double degree ini," imbuhnya.
Adanya program ini juga sebagai bukti bahwa lulusan vokasi berkompetensi dan bisa langsung terjun untuk bekerja. "Ini salah satu komitmen kami untuk meningkatkan kompetensi lulusan," tandasnya.
Advertisement