Cerita di Balik Hilangnya Medali Magsaysay Gus Dur
Hilangnya medali Ramon Magsaysay milik Presiden ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang lantas ditemukan di pasar loak memunculkan tanda tanya. Medali sebegitu istimewa kok sampai hilang? Dicurikah?
Bagi Gus Dur atau keluarganya, penghargaan memang bukanlah tujuan utama, jadi bisa dimaklumi ketika keluargapun sampai tidak mengetahui kalau medali tersebut pernah hilang.
Putri Gus Dur, Alissa Wahid, saat menerima kembali medali itu-pun juga baru tahu kalau medali yang pernah diterima bapaknya di Filipina pada tahun 1991 itu hilang dan kini ditemukan kembali.
Beberapa spekulasi muncul terkait hilangnya medali ini. Warganet juga ramai memperbincangkan kemungkinan penyebab hilangnya medali ini.
Ada sebuah pernyataan yang cukup logis muncul dari Imron Hamid, seorang Gus Durian yang tinggal di Malang. Menurut dia, hilangnya medali itu kemungkinan karena kediaman Gus Dur selama ini selalu terbuka untuk umum.
Semasa hidupnya, siapapun bisa masuk ke dalam rumah Gus Dur. Bahkan di hari-hari tertentu, rumah Gus Dur bahkan serasa seperti pasar karena banyaknya orang yang keluar masuk.
"Rumah Gus Dur memang selalu terbuka bagi semua orang. Apalagi waktu itu Beliau masih menjadi Ketua Umum PBNU yang menjadi jujukan banyak kalangan. Bisa saja ada orang yang jahil mengambil medali itu tanpa sepengetahuan keluarga dan Gus Dur sendiri," tulis pemilik akun facebook Imron Hamid.
Sementara itu pemilik akun Mukrom Anyar berpendapat berbeda. "Bisa juga dikasihkan orang, sebab diminta, lah wong Gus Dur kok," tulis dia.
Penemuan kembali medali Gus Dur terungkap dalam Silaturahmi Kebangsaan yang dihadiri Alissa Wahid di Surabaya pada Kamis 27 Juni 2019 kemarin.
Di sela-sela acara, Ketua INTI Jatim, Gatot Santoso memberikan medali Magsaysay milik Gus Dur kepada Alissa Wahid.
Gatot menceritakan penemuan medali Gus Dur bermula ketika dirinya dihubungi seorang kolektor barang antik yang menemukan medali tersebut dari tukang rombeng.
Medali ini juga sempat ditawar seorang kolektor asal Singapura dengan harga yang cukup tinggi. "Mungkin ini garis Tuhan untuk Gus Dur dan keluarga. Saya juga kaget dihubungi kawan saya ini. Padahal juga sudah ditawar orang Singapura. Harga di sana mahal sekali," ujar Gatot.
Gatot sendiri mengaku mendapatkan medali ini pada 25 Mei 2019 yang lantas dia kembalikan pada keluarga Gus Dur melalui Alissa Wahid.
Mendapati medali milik bapaknya, Alissa Wahid juga mengaku heran kok bisa medali itu sampai ke tukang rombeng. "Medali itu tahun 1991 dari Filipina. Jauh sebelum Gus Dur jadi Presiden. Harusnya ada di rumah kan. Itu yang bikin saya bingung," kata Alissa.
Selama ini, Gus Dur merupakan orang yang loyal dan terbuka. Gus Dur juga sering lupa barang miliknya sendiri. Apalagi barang Gus Dur seringkali dianggap memiliki daya magis sehingga kerap diburu banyak orang. (man)