Cepu Raya, Kota Kecil di Blora Akan Jadi Pusat Ekonomi Jateng
Bupati Blora Arief Rohman, bersama rombongannya mendatangi Kementerian ESDM. Tepatnya mengunjungi kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), beberapa waktu lalu.
Kedatangannya ditemui langsung oleh Kepada Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo dan sekretarisnya, Wahid Hasyim.
Kesempatan itu, banyak hal yang didiskusikan. Termasuk meminta dukungan BPSDM ESDM dalam upaya membangun Cepu Raya. Mengingat, di Cepu terdapat PPSDM Migas , PEM Akamigas dibawah BPSDM ESDM.
Ditandaskan, konsep Cepu Raya ini terus dibangun. Cepu sendiri akan menjadi pusat ekonomi Jawa Tengah bagian Timur. Sehingga nanti perlu penataan dari sektor migas, budaya, kerajinan dan sebagiannya yang dipusatkan di Cepu.
"Salah satu penopangnya PPSDM Migas, jadi nanti secara komprehensif bisa mengembangkan Cepu," tandas Arief.
Arief juga ingin wisata migas yang ada Cepu bisa ditata sehingga bisa menarik untuk dikunjungi. Ada sumur angguk dan sumur tua. Bagi sebagian orang yang belum tahu pasti akan menarik. "Tinggal nanti konsepnya seperti apa," katanya.
Bisa dibayangkan, anak-anak sekolah internasional di Jakarta diundang ke Cepu untuk melihat kilang minyak yang ada di Cepu. "Ini tentu menarik. Dengan paket wisata migas tentu akan menarik. Mereka tidak harus jauh- jauh ke Petronas, melainkan cukup ke Cepu," ujar dia.
Selain minta dukungan untuk Cepu Raya, bupati juga mengajukan alokasi tambahan untuk jaringan Gas Rumah tangga. "Blora ini penghasil gas yang sangat banyak yang setiap hari di alirkan ke Tambak Lorok dari Blok Gundih kurang lebih 50 MMCFD.
Pihaknya mengaku belum pernah meminta alokasi. Sementara sekarang ini alokasinya masih sangat kecil untuk jargas di wilayah Kecamatan Kradenan Blora.
Pihaknya mengaku telah menyampaikan sudah lapor ke Dirjen Migas terkait manfaat penggunaan jaringan gas rumah tangga di Blora.
Dikatakan, dulu masyarakat takut menggunakan jaringan gas rumah tangga. Namun sekarang setelah testimoni, mereka sangat senang.
Menurutnya, warga merasa jargas tidak ribet, tidak khawatir malam harus mencari gas saat habis. Selain itu harganya terjangkau sehingga sangat dirasa manfaatnya oleh pelaku UKM dan warung yang menggunakannya.
Disisi lain, pihaknya juga ingin memanfaatkan gas untuk membantu para petani ketika musim panen raya tiba. Sebagaimana diketahui, Blora terkenal sebagai penghasil jagung dan padi.
Dengan adanya teknologi pengering yang memanfaatkan gas, sangat membantu para petani saat musim panen tiba. Kesempatan itu, dimanfaatkan bupati untuk memohon dukungan kepada BPSDM terkait diaktifkannya kembali Bandara Ngloram.
Keberadaan bandara ini, harapan dia, bisa menjadi alternatif perjalanan bagi PPSDM Migas dibawah BPSDM Kementerian ESDM. "Mungkin yang pelatihan-pelatihan bisa di arahkan ke Cepu atau sebaliknya," ujarnya.
Kepala BPSDM KESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo. menyatakan siap untuk bersinergi dengan Pemkab Blora.
"Terlebih di Blora juga kita ketahui penghasil Minyak dan Gas, serta di Cepu juga ada PPSDM, PEM Akamigas, jadi sangat mungkin banyak hal yang bisa disinkronkan," terangnya.
Senada dengan hal itu, Sekretaris BPSDM ESDM, Wahid Hasyim mengaku kesiapannya untuk membantu Pemkab Blora dalam pembangunan Cepu Raya. "Ada bandara tentu keuntungan ada akses transportasi lain, mungkin nanti ada kegiatan kegiatan yang sering dilakukan di Blora," jelasnya.
Advertisement