Cepu Banjir: Tembok Jebol, Jembatan Ambrol
Hujan lebat dalam durasi lama di Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah setempat. Jalan protokol terendam air, hingga mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Rumah-rumah warga juga terendam hingga dua bayi harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Terpantau, hujan lebat terjad sejak pukul 17.00 WIB hingga menjelang waktu sholat Isyak. Keberadaan saluran air tidak mamu menampung tingginya curah hujan yang turun. Sehingga air meluap sampai permukaan hingga menggenangi pemukiman. Hingga pukul 21.00 WIB, air belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Patugas dari dinas terkait, aparat keamanan dan rewalan, turun melakukan pemantauan lapangan. Mengamankan lokasi banjir dan membantu mengatur lalu lintas di jalan raya, termasuk mengalihkan sebagian arus lalu lintas supaya terhindar dari banjir.
Di kawasan Taman Seribu Lampu tampak atrean kendaraan roda empat untuk melintas. Arus air tampak cukup deras. Sehingga, kendaraan roda dua terpaksa mengurungkan niatnya untuk melintas.
Arus air yang cukup deras mampu merobohkan tembok pambatas perumahan dan mengakibatkan jembataan ambrol di Kelurahan Balun. Sementara di Kelurahan Tambakromo, para relawan dan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora melakukan evakuasi dua bayi dari rumah orang tuanya. Untuk diungsikan ditempat lebih aman.
Camat Cepu Budiman menjelaskan, banjir terjadi di titik langganan genangan air. Gang Swadaya, Tukbuntung, Taman Seribu Lampu, Kawasan Ngareng , dan sebagian Kelurahan Tambakromo.
Hujan lebat yang mengakibatkan banjir itu, kata camat, mampu membuat jebol tembok pembatas di Perumahan Grand Maharani Kelurahan Balun. "Jembatan Megalrejo Kelurahan Balun sebelumnya mengalami renggang dan sekrang telah ambrol," kata camat.
Sementara, titik banjir lain yaitu berada di pertigaan kapur tulis hingga jalan sorogo. Warga yang nekat melintasi jalan ini dengan mengendarai sepeda motor, dipastikan macet. Sehingga harus melalu jalur alternatif lain.
Salah seorang warga dari lingkungan Sorogo Kelurahan Ngelo, harus putar arah untuk mencapai tempat kerja. Pria yang akrab disapa Gungun ini, hendak menjalankan tugas shif malam di stasiun kereta api. "Tadi ketinggian air sampai knalpot. Tapi kelau diterusin, motor bisa kelep," ujarnya.
Advertisement