CEO Uber Pilih Mundur dari Dewan Penasehat Trump
Washington DC: Travis Kalanick, CEO sekaligus pendiri Uber memutuskan berhenti dari kelompok penasihat ekonomi Donald Trump, Jumat (3/2) WIB karena menerima banyak kritik dari aktivis dan pegawai Uber yang menentang kebijakan anti-imigran pemerintah Trump.
"Bergabung dengan kelompok itu tidak berarti saya mendukung presiden atau agendanya, tetapi sayangnya disalah-artikan demikian," tulis Travis Kalanick dalam suratnya yang telah dibocorkan kantor berita Reuters.
Pengguna dan pelanggan Uber menilai, bergabungnya Kalanick dengan Gedung Putih dianggap sebagai suatu kesalahan. Apalagi setelah adanya kampanye #DeleteUber dari para penentang kebijakan anti-imigran Trump. Posisi sebagai penasehat Presiden Trump membuat Uber kehilangan sejumlah pelanggannya yang pindah ke Lyft, rival Uber di AS. Namun, ia berjanji tetap ikut melawan larangan imigrasi Trump meskipun ia berhenti dari dewan penasihat.
"Ada banyak cara untuk mendorong perubahan di kebijakan imigrasi, tapi bertahan di dewan penasehat akan menghalangi itu," jelas Travis Kalanick. "Selama ini dewan penasehat hanya sekadar memberi masukan dan mengikutinya, bukan berarti saya setuju dengan tindakan pemerintah," tulis Musk. (hrs)