Cek Pengamanan WWF di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Polri Beri Catatan untuk ASDP
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran meninjau kesiapan pengamanan di Pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jumat, 10 Mei 2024. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali berjalan aman dan lancar.
Fadil Imran datang ke Ketapang dengan menggunakan helikopter Polri. Setiba di Pelabuhan Ketapang dia langsung mengecek sistem pengamanan yang dilakukan di Pelabuhan yang menjadi akses masuk dari Jawa ke Bali. “Saya ingin memastikan dengan melakukan pengecekan kesiapan pengamanan akses masuk ke Bali melalui pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur untuk memastikan semua WWF berjalan dengan lancar dan aman,” tegasnya.
Fadil Imran tampak didampingi pejabat utama Polda Jawa Timur di antaranya Dirpolairud Polda Jawa Timur, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Kasatgaswil Jawa Timur yang juga Dirsamapta Polda Jawa Timur Kombespol Budi Karyono dan Wakasatgaswil Jawa Timur yang juga menjabat sebagai Kapolresta Banuwangi Banyuwangi Kombespol Nanang Haryono.
Dari hasil pengecekan, menurut Fadil Imran, secara teknis sistem pengamanan yang terapkan sudah sangat baik. Namun dirinya menemukan beberapa hal yang perlu disempurnakan. Dia mencontohkan bagi penumpang yang hendak menyeberang ke Bali harus melepas topi, membuka helm, melepas kacamata, membuka masker dan menghadap ke kamera. “Supaya rekaman CCTV bisa lebih jelas lebih detil. Hal-hal seperti itu yang kita komunikasikan dengan teman-teman di ASDP,” tegasnya.
Dia menegaskan, Polri telah menyiapkan strategi pengamanan yang matang melalui Operasi Puri Agung 2024 untuk mendukung keberlangsungan acara WWF ke-10 di Bali. Polri, fokus untuk memastikan kelancaran dan keselamatan selama acara berlangsung dengan memperhatikan setiap aspek pengamanan yang diperlukan.
Khusus di Jawa Timur, total ada 596 personel Polri yang dilibatkan dalam Pengamanan imbangan WWF di Bali. Ratusan personel tersebut terdiri dari unsur intelijen, Densus, Sabhara, Pengamanan Obyek Vital, dan juga SatPolairud. Sebab salah satu fokus pengamanan ini adalah di selat Bali. Dia pun mengimbau semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan WWF ke-10 di Bali.
Polri, lanjutnya, telah melaksanakan peninjauan menyeluruh untuk memeriksa infrastruktur keamanan di pelabuhan serta menyusun langkah pengamanan yang diperlukan. Polri, menurutnya, berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. “Termasuk TNI, instansi terkait, pihak penyelenggara dan tentunya seluruh masyarakat,” kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Sesuai dengan sosiodemografi, Bali merupakan daerah wisata. Potensi gangguan yang perlu diwaspadai adalah gangguan yang sifatnya alam dan gangguan lalu lintas. Dua hal ini, menurutnya menjadi prioritas pengamanan. “Supaya jangan sampai kenyamanan, keselamatan akibat kemacetan, misalnya akibat gangguan listrik, itu bisa kita minimalisir,” pungkasnya.