Cek Kesehatan untuk Lelaki, Dijamin Ketawa! Bukan Tips Perempuan
Di masa pandemi Covid-19, selalu ada jalan keluar mengatasi masalah. Ada beredar tips murah untuk cek kesehatan dengan cara sederhana. Tapi, belum ditemukan caranya bagi perempuan.
Jadi, ini khusus untuk cek kesehatan bagi kaum lelaki.
Kata sahibul kisah begini:
Kencinglah di pohon dan amati :
1. dikerubung semut, berarti diabetes
2. cepat kering, berarti sodiumnya terlalu tinggi
3. jika berbau pesing, berarti kolesterol tinggi
4. jika lupa menutup celana, berarti alzheimer (pikun)
5. jika anda berpegangan di pohon, berarti parkinson (buyuten)
6. jika pipis kena sepatu, berarti gangguan prostat
7. jika tidak bisa mencium bau pipis, berarti covid 19.
8. jika habis kencing ujungnya nyangkut di resleting celana berarti belum di-SUNAT....
Sesudahnya, mari ketawa bareng-bareng, seraya menunggul adanya tips khusus bagi perempuan dengan cara yang tepat!
Catatan Redaksi:
Banyak yang percaya, tipe lelaki ideal dalam bayangan banyak perempuan adalah yang kekar maskulin. Namun, survei dilakukan Mens Health teradap seribu orang perempuan dewasa usia 21-50 tahun malah menyimpulkan: perempuan justru mendambakan bersanding dengan cowok humoris daripada tipe lainnya.
Ini alasan Perlunya Humor dan Lelucon
Setiap orang bisa dan pasti akan tertawa, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Itu karena tertawa adalah refleks suara yang keluar tanpa bisa disadari atau dipaksa, yang menjadi bagian dari insting manusia yang paling primitif.
“Ketika tertawa, kita mengekspresikan luapan emosi primitif yang berasal dari dalam tubuh,” ungkap Robert R. Provine, PhD, pakar perilaku neurobiologis asal University of Maryland di Baltimore, dilansir dari WebMD.
Survei tersebut juga menemukan, perempuan bisa tertawa lebih sering dan lebih mudah daripada lelaki. Perempuan menunjukkan antusiasme yang lebih tinggi untuk tertawa ketika merespon humor dan lelucon yang dilontarkan lawan bicaranya.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Social Neuroscience tahun 2013 menunjukan, respon otak perempuan dalam menanggapi humor dan lelucon sudah terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Setelah mengamati 22 anak perempuan dan laki-laki berusia 6-13 tahun yang diminta menonton video-video lucu, otak anak perempuan menunjukkan aktivitas yang lebih tinggi daripada otak anak laki. Terutama di bagian otak tengah yang bernama amigdala. Amigdala adalah area otak yang memainkan peran kunci dalam mengolah emosi.
Studi di atas menyimpulkan, anak perempuan merasakan kegembiraan dan menunjukkan respon positif yang lebih kuat terhadap hal-hal yang bersifat humor.
Ini indikator, perempuan memiliki ketertarikan lebih besar dan lebih menghargai humor. Tidak heran jika ketika membicarakan tipe pria ideal, tidak sedikit perempuan yang memprioritaskan cowok humoris ketimbang karakteristik lainnya.
Selain itu, cowok humoris adalah penghibur yang baik. Tanpa disadari, hal inilah yang paling sering didambakan perempuan dalam mencari pasangan lelaki yang ideal.
Lelucon yang dilontarkan pada saat yang tepat ketika kita sedang menghadapi situasi sulit dapat membuat kita tertawa lepas. Tertawa akan memicu otak meningkatkan produksi endorfin, bahan kimiawi di otak yang bisa menghilangkan stres.
Lelaki humoris pun biasanya tidak membiarkan emosi mereka meledak-ledak dan lebih bisa tenang dalam menghadapi masalah. Menurut Jefry Hall, Ph.D seorang profesor ilmu komunikasi di University of Kansas,lelucon bisa jadi perantara bagi lelaki untuk berbagi pengalaman dan cara pandang baru untuk masalah yang sedang dihadapi.
Hal ini menandakan kalau apapun masalahnya dan seberapapun rumitnya masalah yang nantinya muncul, kamu akan melewatinya bersama-sama dan bisa tersenyum sembari melewati prosesnya. Saling berbagi dan terbuka adalah salah satu tanda hubungan yang sehat.
Terlebih, sifat humoris juga bisa menandakan bahwa orang tersebut memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mereka yakin bisa membuat orang sekitarnya senang dan tertawa dengan apa yang dikatakan atau dilakukannya.
Bahkan, alih-alih membanggakan dirinya sendiri di depan orang lain, cowok humoris biasanya lebih percaya diri untuk menertawakan dirinya sendiri di depan teman-temannya untuk tujuan menghibur.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Evolutionary Psychology tahun 2015 melaporkan bahwa wanita lebih menghargai usaha pria yang terus mencoba melontarkan lelucon, sekalipun mereka baru beberapa kali bertemu.
Artinya, lelucon yang “receh” sekalipun bisa menjadi gerbang bagi wanita untuk membuka diri dan mencoba lebih dekat dengan pria tersebut. Demikian seperti dilansir kompas.com.