CEK FAKTA: Sapi di RPH Pegirian Surabaya Mati Ditembak, bukan Disembelih Secara Syar'i
Beredar dalam media sosial sebuah video pendek yang menggambar seorang pria muda yang berada di sebuah kandang bersama seekor sapi.
Pria muda ini posisinya berada di atas kepala sapi karena kandang sapi ini letaknya di berada lebih rendah. Pria di tangan pria muda ada semacam alat seukuran satu ruas bambu.
Dalam video ada suara seorang pria yang diduga menjadi perekam video pendek ini. Si pria perekam ini menyebut pria yang menyebut membawa alat itu tadi disebut sebagai Daus Mini.
" Ini dia gaes. Ini namanya si Daus Mini. Sang penembak jitu," kata pria perekam itu.
Tak lama kemudian pria yang disebut Daus Mini itu mengarahkan alat yang dibawanya ke arah kepala sapi. Tak lama kemudian terdengar seperti suara letusan yang diiringi dengan asap tipis di sekitar kepala sapi. Sedangkan sapinya langsung tersungkur seperti mati.
"Langsung gaes, si penembak jitunya, langsung gaes," kata pria perekam itu.
Dalam narasi yang beredar, kejadian itu terjadi Rumah Potong Hewan Pegirian Surabaya. Rumah Potong Hewan (RPH) ini adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Surabaya.
Dalam narasi itu juga menyebut jika Rumah Potong Hewan Pegirian ternyata dalam menyembelih sapi dilakukan tidak secara kaidah Islam sehingga haram hukumnya untuk dikonsumsi umat Islam.
"Hati" pengkonsumsi daging daerah Surabaya, penyembelihan tidak syar'i," sebut narasi yang mengiringi pesan dalam pesan berantai tersebut.
Video terkait dapat dilihat di link berikut : https://www.youtube.com/shorts/SiYqtBL7nIg
Klarifikasi Dirut RPH Pegirian Surabaya
Saya juga menerima video ini sejak kemarin yang beredar di grup WA. Saya sangat menyesalkan beredarnya video ini.
Yang ada di video itu proses stunning untuk pemingsanan sapi ex import di straining box sebelum dipotong di RPH Pegirian.
Kesannya sapi mati karena 'ditembak' kepalanya. Padahal, setelah dipingsankan, sapi dipotong seperti biasa secara syar'i oleh Juru Sembelih Halal (Julaeha) RPH Surabaya. Di video , tidak ditunjukkan gambar penyembelihan oleh Juleha.
Jadi begitulah SOP pemotongan sapi tanpa tali keluh/ sapi brahma cross (sapi BX), yang harus dipingsankan dulu melalui proses stunning di kepalanya, kemudian disembelih secara syar'i.
Sebenarnya proses ini tidak untuk divideokan. Petugas sudah kita tegur dan beri peringatan keras karena melanggar aturan.
Saya sudah tegas melarang pendokumentasian video dan foto-foto semua areal operasional pemotongan hewan.
Ini menjadi evaluasi kami untuk lebih berhati-hati dan berjanji tidak akan terjadi lagi
Demikian penjelasan saya.Matur nuwun sanget perhatiannya. Maafkan saya nggih..
Salam hormat,
Fajar A. Isnugroho
Dirut RPH Surabaya
🙏🏻😊
Cek Fakta
Dikutip dari laman resmi halalmui.org, stunning adalah suatu cara melemahkan hewan melalui pemingsanan sebelum pelaksanaan penyembelihan agar pada waktu disembelih hewan tidak banyak bergerak. Kini, metode stunning di RPH modern sudah lazim digunakan.
Pada awal munculnya, metode stunning menimbulkan pro dan kontra. Ada yang berpendapat stunning mengurangi rasa sakit pada hewan saat disembelih. Sebagian lainnya berpendapat stunning justru menambah rasa sakit pada hewan, bahkan berisiko membuat hewan cedera perrmanen hingga mati. https://halalmui.org/stunning-diizinkan-dengan-syarat-tertentu/
Kesimpulan
Narasi yang menyebutkan RPH Pegirian Surabaya menyembelih sapi dengan cara “ditembak” adalah HOAX. Adegan sapi “ditembak” kemudian terkapar sebenarnya adalah proses pemingsanan sapi untuk kemudian disembelih yang diklaim dilakukan secara syar'i.