Cek-cok, Dahi Temannya Dipacul
Suyono alias Gendon, 39 tahun, asal Desa Kayunan Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dilarikan ke klinik Surya Madani Desa Brenggolo karena luka parah pada dahi dan pergelangan tangan robek.
Darah segar mengucur membasahi tubuhnya akibat luka terkena benda tajam pada dahi dan lengan. Suyono dicangkul dahinya oleh Achmad Fauzi, warga Gedong Kecamatan Plosoklaten pada Senin, 31 Mei 2021.
Kasi Humas Polsek Plosoklaten Aipda Mayanto mengatakan, Suyono menjadi korban penganiayaan oleh Achmad Fauzi. Pelaku merupakan temannya sendiri.
Dalam insiden tersebut, polsek mengamankan barang bukti berupa cangkul yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban hingga mengalami luka parah. Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada pukul 17.00 WIB.
Peristiwa berdarah ini bermula korban saat itu hendak bermaksud ke rumah pelaku. Tiba-tiba keduanya terlibat cek-cok hingga berujung pertengkaran.
"Kalau motifnya belum bisa diketahui lantaran korban belum bisa ditanya. Pelaku ini diduga mengalami gangguan jiwa. Hingga kita bawa ke Malang (RSJ Lawang)," katanya.
Lanjut Mayato, memang keterangan warga sekitar pelaku mengalami gangguan jiwa. "Tapi itu belum bisa dipastikan karena tidak ada keterangan medis terkait kondisi kejiwaan," katanya saat dihubungi melalui ponsel.
Karena luka cukup parah, korban dirujuk ke RSKK Gumul Kabupaten Kediri. Kasus penganiayaan ini dilaporkan oleh kakak korban pada Senin, 31 Mei 2021.
Sementara, itu Kanit Reskrim Polsek Plosoklaten Aipda Bambang saat dikonfirmasi mengaku baru pulang mengantarkan pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Lawang Malang.
Menurutnya, ini untuk memastikan jika yang bersangkutan benar-benar mengalami gangguan jiwa. Sambil menunggu surat resmi dari rumah sakit, pelaku dirawat di RSJ Lawang Malang.
"Suratnya masih menunggu 2 minggu lagi. Ini pihak keluarga menghendaki pelaku dirawat, sambil nunggu surat keluar," katanya, Selasa 01 Juni 2021.
Saat ditanya oleh tim medis Rumah Sakit Jiwa di Lawang, pelaku mengaku tidak tahu dengan perbuatan yang baru saja dilakukanya hingga mengakibatkan orang lain terluka.
Indikasi gangguan kejiwaan yang dialami pelaku ini dibenarkan tetangganya. Sebelum tragedi berdarah ini terjadi dulu pelaku pernah mengancam orang tuanya. Pelaku sendiri berstatus duda, setelah sekitar 2 tahun lalu cerai pisah dengan istrinya.