Cek Arah Kiblat, 27- 28 Mei Matahari Melintas di Atas Ka'bah
Matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka'bah. Pada saat itulah, kesempatan untuk melakukan cek soal arah kiblat tepat ke arah Baitullah di Makkah al-Mukaramah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim menjelaskan, berdasarkan data astronomi, pada Rabu 27 Mei 2020 dan Kamis 28 Mei 2020, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah.
“Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," kata Agus Salim, dikutip Ngopibareng.id, dari kemenag.go.id, Selasa 26 Mei 2020.
Menurutnya, peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah. Yaitu, waktu Matahari di atas Ka'bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Momentum ini, lanjut Agus, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Menurut catatan Ngopibareng.id, dari penjelasan Pengurus Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) Ma'rufin Sudibyo, Rashdul Qiblat terjadi karena posisi matahari berada tepat di atas kiblat atau Ka'bah.
Rashdul Qiblat terjadi manakala deklinasi matahari tepat sama dengan garis lintang Ka'bah (+21° 25') sehingga ketika matahari melintas di garis bujur Ka'bah (39° 49' BT) maka ia akan tepat berada di titik zenith Ka'bah (titik berketinggian 90° dari ufuk manapun ditinjau dari Ka'bah).
Karena itu, bayangan benda yang berada di luar Ka'bah sebagai efek terkena sinar matahari akan mengarah tepat ke Ka'bah.
Pada saat itu benda-benda tegak yang terpasang tepat di Ka'bah tidak akan memiliki bayangannya untuk sesaat. Namun benda-benda tegak lainnya yang tidak berada di Ka'bah dan masih tersinari cahaya matahari akan menghasilkan bayang-bayang yang tepat mengarah ke Ka'bah.
Saat itulah, waktu yang tepat untuk melihat ketepatan arah kiblat bangunan.
Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Agus Salim, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.