Cegah Stunting, Pemkot Malang Tingkatkan Angka Konsumsi Ikan
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah meningkatkan angka konsumsi ikan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang mencatat tingkat konsumsi ikan Kota Malang sebesar 36,14 persen.
Untuk terus meningkatkan angka konsumsi ikan di Kota Malang, Dispangtan telah membuat program pembudidaya ikan dalam ember dan kolam terpal di lima kecamatan Kota Malang. Program tersebut membudidayakan ikan jenis nila dan lele dengan memaksimalkan lahan minimalis perkotaan.
"Kami memang ingin terus mendorong konsumsi ikan untuk kecukupan gizi warga dan bantu cegah stunting. Ada manfaat pemberdayaan ekonomi juga,” ujar Plt. Kepala Dispangtan Kota Malang, Sri Winarni pada Minggu 17 April 2022.
Berdasarkan data dari Pemkot Malang angka prevalensi stunting Kota Malang pada 2021 sebesar 9,9 persen. Angka tersebut turun lima persen dari tahun lalu.
"Pengembangan budidaya perikanan perkotaan terus didorong. Karena memiliki nilai strategis upaya membangun sumber daya manusia yang sehat dan bermartabat," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala Bidang Perikanan Dispangtan Kota Malang, Kuncahyani mengatakan, total ada 90 warga yang dilatih pada 2020 dilanjut dengan 175 orang warga dan kelompok urban farming PKK pada 2021 yang sudah diberikan pelatihan dan alat.
"Untuk kisaran panen budidaya ikan dalam ember seberat 15 hingga 20 kilogram, kalau kolam bisa 50 sampai 80 kilogram. Sebagian saat ini sudah tebar benih lagi setelah panen. Kami akan terus dampingi agar berkesinambungan," ujarnya.
Salah seorang warga pembudidaya kolam terpal asal Polehan, Budiono mengatakan bahwa sekali panen ia bisa mendapatkan sebanyak 81 kilogram ikan. "Ini masih ada 20 kilogram lagi di kolam dan sekarang sudah tebar benih lagi, pertama 1.800 ekor dan kedua 1.600 ekor," katanya.
Advertisement