Cegah Stunting di Bondowoso, Mahasiswi Unej Bikin Pelitaku Pintar
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember ( FKM Unej), Nabila Anisa Thoyiba, menciptakan aplikasi digital ‘Pelitaku Pintar’ untuk menangani stunting di Desa Tangsil Kulon, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso.
Aplikasi ini bagian dari program Pelitaku FKM Unej dalam menangani masalah stunting yang masih tinggi di Desa Tangsil Kulon, Kecamatan Tenggarang.
Nabila menciptakan aplikasi 'Pelitaku Pintar' itu termotivasi hasil survei pada penduduk Desa Tangsil Kulon yang tidak memiliki informasi cukup mengenai stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kurangnya asupan gizi. Ia bisa menciptakan aplikasi, itu memanfaatkan kemampuannya membuat aplikasi atau coding yang dipelajari saat di SMA Negeri 2 Probolinggo.
"Dalam aplikasi Pelitaku Pintar, itu saya berikan edukasi dan bahan literasi untuk dipelajari warga. Ada juga fasilitas pengingat untuk kader Pelitaku menjalankan programnya, seperti sosialisasi gizi dan pengukuran berat dan tinggi badan. Jadi aplikasi Pelitaku Pintar interaktif untuk keluarga,” kata Nabila, Kamis 21 September 2023.
Aplikasi ciptaan Nabila tersebut, juga menyediakan ruang konsultasi diasuh Kabid Kesehatan Masyarakat dan Kabid Lingkungan dari warga desa sendiri. Selain itu, melibatkan anak muda dengan membentuk kelompok kader yang bergerak mengedukasi masyarakat dan disahkan dengan surat keputusan Pemerintah Desa Tangsil Kulon.
"Itu agar aplikasi Pelitaku Pintar lebih efektif dipahami dan dimengetti warga desa. Karena, mayoritas kader muda Pelitaku dalam menangani masalah stunting di Desa Tangsil Kulon menggunakan HP dan media sosial," terang Nabila.
Aplikasi Pelitaku Pintar juga melengkapi Pos Pelitaku yang menjadi tempat kader belajar dan menyosialisasikan gizi, terutama untuk menangani asupan gizi 45 bayi di Desa Tangsil Kulon mengalami masalah stunting selama Agustus 2023. Juga menyadar 173 remaja di Desa Tangsil Kulon yang menjalani pernikahan usia muda diharapkan mengakses aplikasi Pelitaku Pintar.
“Aplikasi Pelitaku Pintar saya buat menarik, agar mereka senang membacanya dan banyak belajar. Harapan kami, selain menekan angka stunting, juga bisa mencegah kasus stunting baru. Melalui aplikasi ini remaja putri di Desa Tangsil Kulon juga lebih paham bagaimana mencegah stunting,” jelas Nabila.
Kader Pelitaku, Walida Istiqomah, warga Desa Tangsil Kulom, Kecamatan Tenggarang menilai, aplikasi Pelitaku Pintae ciptaan Nabila sangat membantu warga Desa. Khususnya memberikan edukasi menangani kesehatan bayi atau balita, remaja, dan lansia, serta pernikahan dini.
"Sebelumnya kami kurang memahami edukasi penanganan kesehatan lansia, balita, dan remaja, juga pernikahan dini. Setelah ada aplikasi ini, kami jadi lebih tahu dan memahami pentingnya menanamkan edukasi kesehatan pada balita, remaja, dan lansia,, serta mencegah pernikahan dini," kata Walida.
Program aplikasi Pelitaku Pintar tidak hanya menjangkau masalah kesehatan, tapi juga ekonomi dan lingkungan. Para mahasiswa FKM Unej memberikan pelatihan pembuatan keripik untuk menambah penghasilan kader dan mengajari kader mengelola bank sampah menjadi benda bermanfaat.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKM Unej Dewi Rohmah mengatakan, kegiatan praktik lapang dilakukan para mahasiswa berbasis permasalahan di desa. Harapannya, mahasiswa mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat didapat di kampus dipraktikkkan pada masyarakat.
"Jadi mahasiswa tidak seperti di menara gading yang hanya menunggu, tapi turun langsung mempraktikan ilmunya pada masyarakat. Seperti mahasiswa FKM Unej di Desa Tangsil Kulon mengaplikasikan ilmunya menangani stunting dengan inovatif dan melatih warga memanfaatkan potensi lokal pembuatan makanan tambahan bergizi untuk mencegah stunting," kata Dewi.
Advertisement