Cegah Stunting, Bondowoso Kembangkan Padi Inpari Nutri Zinc
Dinas Petanian (Dispertan) Bondowoso Jawa Timur mengembangkan 200 hektar padi varietas Inpari Nutri Zinc pada 2021. Pengembangan padi varietas unggul baru ini mendukung upaya pencegahan stunting, atau gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi di kabupaten yang berjuluk Kota Tape ini.
Plt. Kepala Dispertan Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, padi Inpari Nutri Zinc merupakan padi varietas unggul baru yang bermanfaat mencegah stunting, karena kandungannya kaya dengan Zn.
Kadar Zinc-nya tinggi serta memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan kandungan Zn 34,51 ppm yang sangat penting bagi ibu hamil dalam perkembangan janin dalam upaya mencegah stunting pada anak.
”Manfaat Zinc bagi Ibu hamil lainnya, membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi intra-uterus, membantu menyeimbangkan hormon, membantu produksi plasenta, serta berperan dalam pembentukan otak dan fungsi DNA. Untuk itu, kami mengembangkan padi varietas unggul baru Inpari Nutri Zinc di luas sawah 200 hektar milik petani Bondowoso pada tahun ini,” kata Hendri Widotono di kantor Dispertan Bondowoso. Kamis, 10 Juni 2021.
Luas sawah 200 hektar untuk pengembangan padi Inpari Nutri Zinc tersebut, tambah Hendri Widotono, tersebar pada 22 desa di 9 kecamatan. Wilayah tersebut angka stunting cukup tinggi di Bondowoso.
”Untuk luas sawah pengembangan padi Inpari Nutri Zinc di setiap desa di 9 kecamatan tidak sama. Paling luas di Kecamatan Klabang 50 hektar dan yang paling kecil 10 hektar di Kecamatan Grujugan, Pujert, Tamankrocok, dan Tapen,” jelas dia.
Di tempat yang sama, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertan Winarto menjelaskan, Inpari singkatan dari Inbrida Padi Sawah Irigasi. Artinya, padi varietas unggul yang dikembangkan dari satu tanaman melalui penyerbukan sendiri yang memliki tingkat kemurnian atau homozigositas tinggi.
”Pada 2021, ini Dinas Pertanian Bondowoso mendapat bantuan langsung benih unggul (BLBU) 5 ton padi Inpari Nutir Zinc dari Kementerian Pertanian RI. Bantuan ini yang kita kembangkan pada luas sawah 200 hektar di 22 desa di 9 kecamatan itu,” jelasnya.
Winarto melanjutkan, pada tahun, ini petani Bondowoso juga mendapat BLBU padi inbrida dan jagung hibrida total sebanyak 330,715 ton, untuk lahan 17.381 hektar. Rinciannya, 175 ton benih padi luas sawah 7 ribu hektar di 22 kecamatan dan 155,715 ton benih jagung untuk lusa lahan 10.381 hektar di 15 kecamatan.
”Bantuan langsung benih unggul padi dan jagung serta padi Inpari Nutri Zinc berdasarkan pengajuan atau permintaan melalui kelompok tani Bondowoso yang terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan),” ujarnya.
Advertisement