Cegah Sakit Kuning Bayi, Mahasiswa Unusa Gagas Jaket Ibu Menyusui
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat sebuah pakaian yang berguna untuk melancarkan produksi Air Susu Ibu (ASI), bagi orang tua yang baru saja melahirkan.
Penggagas pakaian tersebut adalah, Evi Tasya Azaroh, M. Aris Surya Arrahman, Jessica Puspa Kencana, Nurul Habib Aini, dan Mustofa Anwar. Mereka menamai idenya dengan Jaketin (Jaket Oksitoxin).
Salah satu mahasiswa, Evi Tasya Azaroh mengatakan, ikterus atau penyakit kuning pada bayi baru lahir, hingga berumur 14 hari karena kurangnya ASI memiliki risiko kejang hingga kematian.
Oleh karena itu, Evi menyebut, pakaian yang dirancang oleh dia dan teman-temanya itu dapat membantu ibu untuk melancarkan ASI. Selain itu, juga memberi kenyamanan saat memakainya.
“Untuk bahan jaket juga memiliki dua lapis kain, kain yang dalam dari bahan katun, kemudian kain luar nya menggunakan bahan taslan sehingga nyaman saat digunakan," kata Evi, Kamis, 3 November 2022.
Jaketin sendiri merupakan pakaian yang menerapakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pijat oksitoksin serta memadukan teknik pijat, hypnoterapi, akupresure yang di aplikasikan dalam bentuk jaket.
Ketika menyusui sang anak, alat yang ada di jaket tersebut melakukan pijatan. Tak hanya itu, ibu juga bisa sambil mendengarkan musik hybnobirthing yang sudah disediakan headset nya di saku atas sebelah kiri. "Hal ini membuat suasana hati dari ibu bisa lebih tenang saat menyusui," ujar dia.
Evi mengungkapkan, Jaketin sendiri telah dilengkapi dengan baterai yang bisa dicas dan bertahan untuk 12 jam pemakaian. Hal tersebut, bertujuan untuk semakin memudahkan para ibu. “Ada teknologi di dalamnya yang membuat produk ini kita jual dengan harga Rp 1,5 juta itu,” jelasnya.
Meski demikian, Evi mengatakan bahwa Jaketin masih bakal mengalami pengembangan lebih lanjut. Ia berharap, agar gagasanya tersebut dapat dijual di pasaran dalam waktu dekat. “Jadi ibu bisa tenang untuk memproduksi asi bagi anak mereka. Sehingga produksi asi pada ibu bisa meningkat yang membuat bayi tidak lagi mengalami Ikterus," ucapnya.