Cegah PMK, Truk Muatan Sapi di Perbatasan Surabaya Dicek Polisi
Pihak kepolisian melakukan pengecekan truk bermuatan sapi di setiap perbatasan Surabaya. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penyekatan tersebut, salah satunya dilakukan oleh petugas Polsek Karangpilang. Mereka sempat melakukan pengecekan salah sayu truk berisi 24 ekor sapi yang berasal dari Probolinggo.
“Kami kapolsek dan Camat karang pilang, melakukan penyekatan kendaraan memuat sapi yang ada hubungannya dengan PMK," kata Kapolsek Karang Pilang, Kompol Eko Sudarmanto.
Ketika dilakukan pengecekan, kata Eko, sapi yang dibawa ternyata sudah mengantongi surat keterangan sehat. Dengan demikian, truk tersebut diperbolehkan masuk ke wilayah Surabaya.
“Suratnya dikeluarkan dari Probolinggo melalui dinas peternakan ada stempelnya lengkap. Dan jumlahnya juga ada, posisi sapi kondisinya sehat,” jelasnya.
Eko mengungkapkan, pihaknya dalam satu hari bisa memeriksa truk yang rata-rata berisi 17-20an ekor sapi. Mereka pun akan melakukan hal itu setiap malam hari hingga PMK dinyatakan usai.
"Itu tergantung dari daerah asal ngirim sapi. Datangnya sapi setiap hari. Namun kedatangan meningkat pada Selasa dan Sabtu. Sebanyak 100 sapi itu mungkin satu minggu dua kali," ucapnya.
Sementara itu, Camat Karang Pilang Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan untuk mengantisipasi sekaligus mendeteksi masuknya PMK. Kemudian, lanjut Febri, apabila ada hewan ternak yang masuk ke Surabaya tidak memiliki Izin, maka pihaknya akan meminta dikembalikan ke asal daerahnya.
"Ini langkah dari kami jajaran pemerintah maupun kepolisian untuk mengamankan terutama ini menjelang Idul Adha," kata Febri.
Oleh karena itu, Febri mengingatkan agar setiap pedagang yang akan berjualan hewan ternak atau kurban, harus dilengkapi izin dari DKPP, sebelum mereka berjualan di wilayah Karangpilang.
"Nantinya akan dilakukan survei terlebih dahulu untuk memastikan kesehatannya seperti apa oleh rekan-rekan tenaga kesehatan hewan dari DKPP," tutupnya.