Cegah PMK, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan Sidak Pasar Hewan
Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan tancap gas mencegah penyebaran dan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Peternakan setempat membentuk tim dokter hewan untuk mengecek kesehatan sapi di Pasar Ranggeh, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan pada Jumat 13 Mei 2022.
Tim dokter hewan mengambil beberapa sampel dari ratusan sapi dengan mengecek kondisi mulut sapi. Menurut Azizah Noya Auriza, dokter hewan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, hingga kini belum ditemukan ada ternak yang dicurigai tertular PMK. "Setelah kami cek tadi belum ditemukan sapi terjangkit PMK, " ujar Azizah.
Menurut Azizah, penyebaran virus PMK sendiri tergolong cepat. Selain bisa menyebar melalui udara, virus PMK juga bisa menular melalui kontak fisik antara peternak dengan hewan ternak. "Tingkat angka penularannya 90 sampai 100 persen. Sehingga kami imbau untuk lalu lintas ternak baik ke Pasuruan atau keluar untuk ditutup," ungkapnya.
Oleh karenanya, selain mengecek kesehatan sapi, tim dokter hewan juga melakukan penyemprotan desinfektan ke seluruh sudut area pasar.
Para peternak juga diimbau untuk lebih menjaga kebersihan kandang dan segera melaporkan apabila ada ternak yang sakit. "Gejala awal yang diwaspadai, ada sariawan, lendir di mulut dan hidung. Bahkan bisa menyebabkan infeksi dan kukunya terlepas," imbuhnya.
Sementara itu, seorang pedagang sapi bernama Sugianto mengaku khawatir. Ia ketar-ketir ramainya wabah PMK bisa menurunkan harga jual ternak. "Ya meski sudah disemprot desinfektan dari dinas, tapi dengan adanya isu-isu PMK peternak agak ketakutan daya belinya berkurang, " pungkasnya.
Advertisement