Cegah Penyebaran, Pesantren Dikarantina Sementara Waktu
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banyuwangi bergerak cepat menangani klaster pondok pesantren. Pondok pesantren Darussalam, Blokagung saat ini dikarantina total. Untuk sementara waktu tidak ada yang boleh keluar masuk pondok pesantren tersebut.
"Kita minta seluruh santri yang sejumlah 6 ribu di sana itu tidak keluar dari pondok. Begitu juga warga, orang luar, juga kita minta tidak masuk ke pondok," ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, Jumat, 21 Agustus 2020 sore.
Keputusan ini diambil untuk membatasi interaksi santri dengan warga luar dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
Pria yang dipanggil Rio ini menyebut Gugus Tugas sudah berkoordinasi dengan pihak pengasuh pondok pesantren bahwa untuk santri yang lain sebaiknya tetap tinggal di dalam pondok. Dan pengasuh pondok pesantren mendukung keputusan tersebut.
"Ini untuk memudahkan pengawasan dan pemantauan Gugus Tugas," tegasnya.
Mengenai asal transmisi awal Covid-19 di klaster pondok pesantren ini, Rio mengaku belum tahu dari mana santri terpapar Covid-19. Yang penting, kata dia, sudah dilakukan hal yang dianggap perlu dalam rangka tracing terkait dengan santri yang pertama kali rapid test-nya ditemukan reaktif.
Akan tetapi seperti kita ketahui interaksi santri ini kan sangat dinamis. Hal seperti ini yang memungkinkan terjadinya penularan," tegasnya.
Sementara itu, pihak Pondok pesantren Darussalam melalui rilis resminya memohon maaf jika untuk sementara waktu pihak pesantren mengambil kebijakan pengetatan kegiatan di lingkungan pesantren. Antara lain pembatasan kunjungan walisantri, tidak menggelar salat Jumat untuk dua pekan ke depan serta penutupan tempat ziarah sesepuh pesantren bagi masyarakat umum.
Pesantren mengimbau kepada seluruh walisantri untuk tetap tenang dan sabar. Saat ini keadaan pesantren dalam keadaan kondusif dan pesantren berusaha sebaik–baiknya melakukan penanganan serta melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
"Pesantren berharap semua pihak mengedepankan tabayyun (penjelasan/klarifikasi) dan menahan diri dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya yang mengakibatkan kegaduhan di publik," ujar juru bicara Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Nihayatul Wafiroh, dalam rilis yang dikirim Jumat, 21 Agustus 2020.