Cegah Penyebaran Covid-19, ITS Lakukan Evaluasi PTM
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran tatap muka yang digelar sejak 7 Februari 2022 lalu. Evaluasi ini seiring ketetapan PPKM level 3 untuk Kota Surabaya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Adi Soeprijanto mengatakan, evaluasi ini dilakukan di 8 fakultas.
"Ada beberapa fakultas yang mengalami kendala dalam penyelenggaraan perkuliahan secara hybrid,” katanya.
Meski protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan dengan ketat oleh Civitas akademika ITS, namun masih terjadi potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan ITS.
Salah satunya adalah terjadinya pengumpulan mahasiswa di beberapa tempat saat akan mengikuti PTM. Seperti Gedung Tower ITS 1, Gedung Unit Penyelenggara Mata kuliah Bersama (UPMB), dan Gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB).
Ungkap Adi, dari laporan beberapa satuan petugas (Satgas) Covid ITS, petugas kewalahan dalam mengatur mahasiswa yang berkumpul di lingkungan ITS tersebut.
"Tak hanya itu, masih banyaknya ruang kelas yang belum dibuka, sehingga menyebabkan banyaknya mahasiswa yang kumpul di satu tempat," katanya.
Lanjutnya, akibat sulitnya mencegah penyebaran Covid-19 itu beberapa departemen akhirnya harus menerapkan penutupan sementara perkuliahan.
Di antaranya adalah Departemen Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Kimia, Teknik Informatika, dan beberapa departemen lainnya.
“Penutupan sementara tersebut dilakukan oleh beberapa departemen selama lima hari,” kata guru besar Teknik Elektro ini.
Rektor ITS juga mengedarkan surat keputusan yang menyatakan perkuliahan harus diselenggarakan secara daring. Namun, karena situasi ini bersifat dinamis, pihaknya menyerahkan kepada masing-masing departemen untuk menentukan perkuliahan dilaksanakan secara hybrid atau daring.
Selain itu, kata Adi, ITS telah menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh dosen yang mengajar secara hybrid atau pun daring di lingkungan ITS, seperti wi-fi di setiap departemen, penyediaan kamera tracking, papan pintar, dan beberapa fasilitas lainnya.
"Tapi memang masih terdapat dosen yang kesulitan dalam menggunakan fasilitas tersebut. Sehingga, perlu disediakan teknisi yang dapat membantu dosen dalam mempersiapkan perkuliahan secara hybrid maupun daring," katanya.
Advertisement