Cegah Penyakit LSD, Sapi Masuk Pasar Hewan Situbondo Diperiksa
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Situbondo tak hanya menggencarkan vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) dalam mencegah penyebaran penyakit LSD pada hewan ternak sapi. Disnakkan juga melakukan pemeriksaan sapi yang masuk pasar hewan di Situbondo.
"Pemeriksaan sapi yang masuk pasar hewan, itu sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit LSD di Situbondo. Dilakukan pada semua pasar hewan di Situbondo," ujar Koordinator Pasar Hewan Disnakkan Situbondo, Willy Mahendrata, Minggu 28 Januari 2024.
Disnakkan sengaja melakukan pemeriksaan sapi masuk pasar hewan, terang Willy Mahendrata, karena sapi yang dijual tidak hanya dari Situbondo. Tapi, juga berasal dari Kabupaten tetangga, seperti Bondowoso dan Probolinggo.
"Jika dalam memeriksa 800 ekor sapi yang masuk pasar hewan tidak menemukan sapi yang dijual terpapar penyakit LSD, maka bisa dipastikan sapi dijual aman dari penyakit LSD," terangnya.
Diberitakan Ngopibareng sebelumnya, Disnakkan Situbondo menemukan 34 ekor ternak sapi terpapar penyakit LSD sepanjang Januari 2024. Tiga puluh empat ekor sapi terpapar penyakit yang biasa disebut cacar atau lato-lato ini tersebar di sejumlah desa pada 17 kecamatan di Situbondo.
Sapi-sapi terpapar penyakit LSD milik peternak di Situbondo dengan ciri-ciri muncul benjolan di kulit, terutama kulit bagian leher, punggung, dan perut. Setelah dilakukan pengobatan, sebanyak 23 ekor sapi sembuh serta 11 ekor sapi proses penyembuhan dan pemulihan.