Cegah Pengungsi Afghanistan, Turki Perketat Perbatasan
Kekacauan yang terjadi di Afghanistan pasca hengkangnya Amerika Serikat dan berkuasanya Taliban, kini berdampak pada negara sekitar. Turki bersiap memperketat perbatasan dan mencegah pengungsi Afghanistan masuk.
Pengungsi Afghanistan dapat Peringatan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan peringatan pada pengungsi dari Afghanistan, agar tak masuk ke negaranya. Ia menyebut akan memperketat penjagaan di perbatasan dengan Iran, melalui tembok keamanan yang telah dibangun sebelumnya.
Diketahui, pembangunan tembok di perbatasan Iran akan diperpanjang mencapai 295 kilometer. Sedangkan panjang saat ini telah mencapai 149 kilometer.
Pengungsi dari Suriah dan Afghanistan disebut berpotensi memancing ketegangan sosial, di tengah tingkat pengangguran yang naik dan inflasi serta warga negara yang mencari kambing hitam atas buruknya keadaan ekonomi itu.
Sebagai solusi, ia menegaskan akan membantu tercapainya stabilitas di Afghanistan. "Kami perlu melanjutkan kerja sama dengan Pakistan untuk mencapai kestabilan itu," katanya, dikutip dari arabnews.com, Selasa 17 Agustus 2021.
Afghanistan di Turki
Anak pendiri Taliban, Mullah Mohammed Yaqoob menyebut jika Turki adalah negara sahabat. Dalam wawancara dengan The Independent, Yaqoob menyebut jika banyak warga Afghanistan di Turki. "Turki adalah negara dengan banyak penduduk Afghanistan. Kami ingin membangun kerja sama yang baik dengan Turki. Turki adalah teman, bukan musuh," katanya.
Di Turki sendiri kini diperkirakan terdapat 120 ribu pengungsi Afghanistan yang telah terdata. Namun dipercaya ada lebih banyak pengungsi Afghanistan yang tidak tercatat.
Sedangkan Turki telah meratifikasi konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dari PBB. Konsekuensinya, Turki hanya bisa memberikan status pengungsi bagi mereka yang bermigrasi dari Eropa. Untuk warga lain, Turki hanya bisa memberikan perlindungan sementara dengan layanan terbatas atas pemenuhan hak-hak dasar mereka. (Arb)
Advertisement