Cegah Pengambilan Paksa Jenazah, Pemkot Malang Ingatkan RS
Walikota Malang Sutiaji meminta agar rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayahnya mempercepat proses pemulasaraan jenazah terindikasi Covid-19. Diharapkan upaya itu mencegah munculnya pengambilan jenazah secara paksa oleh kerabat pasien.
"Saya minta dari rumah sakit tolong ada percepatan tanpa proses yang panjang sehingga menutup ruang munculnya inisiatif mengambil jenazah dari keluarga," kata Sutiaji, Selasa 11 Agustus 2020. Selain itu, ia juga akan memperketat pengamanan di rumah sakit untuk menghindari hal tersebut.
Sebelumnya, beredar video berdurasi 2 menit 42 detik yang memperlihatkan seorang pria bersama beberapa orang lainnya berusaha membawa jenazah yang terindikasi terpapar virus corona di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen Kota Malang, Jawa Timur. Video itu beredar pada Minggu 8 Agustus 2020.
Dalam video tersebut terlihat seorang laki-laki membuka plastik dan mencium jenazah tanpa menghiraukan imbauan dari dokter dan aparat yang berjaga. Berdasarkan penelusuran, pasien yang meninggal tersebut berinisial BB (58) berstatus suspek Covid-19.
Menurut Sutiaji, video tersebut tak utuh. Dalam keluarga mendiang, ada banyak yang taat protokol Covid-19. Sedangkan yang mencium jenazah adalah anggota keluarga yang mendapatkan informasi berbeda terkait status Covid-19 jenazah. "Sebenarnya di keluarga itu ada friksi, ada yang taat dan tidak (protokol kesehatan). Yang mencium itu, mendapat informasi nonreaktif atau tidak Covid-19," kata Sutiaji.
Selain itu, jenazah kemudian juga dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Malang untuk dilakukan pemulasaran serta dimakamkan menggunakan protokol Covid-19. “Jenazah juga sempat disalati," kata Sutiaji.
Namun hingga kini ia mengaku belum menerima hail swab terakhir mendiang yang meninggal pada 8 Agustus 2020 tersebut. "Hasil uji usap belum. Hari ini kami konfirmasikan ke rumah sakit," katanya.
Di Kota Malang, tercatat 906 kasus positif Covid-19 per Selasa 11 Agustus 2020. Dari total tersebut, 65 orang meninggal, 495 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan (Ant).
Advertisement