Cegah Konflik Agama, Jusuf Kalla Tekankan Moderasi Beragama
Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla menekankan moderasi beragama bagi seluruh umat beragama di dunia untuk mencegah konflik agama terjadi.
Pria yang akrab disapa JK ini menyebut bahwa moderasi beragama sangat penting. Sehingga masyarakat bisa lebih terbuka dan tidak terburu-buru menghakimi apa yang mereka lihat.
"Untuk itu perlu penguatan dalam hal ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniah dan ukhuwah insaniyah, sehingga dalam perjalananya moderasi agama bisa sejalan dengan moderasi islam," terangnya saat menghadiri pengukuhan gelar doktor honoris causa bagi Sekjend Rabithah Al-Alam Al-Islamy, Dr Muhammad Bin Abdul Karim Al Issa di UIN Maliki, Malang, Jawa Timur, pada Selasa 25 Februari 2020.
Jusuf Kalla berharap bahwa sumbangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh Sekjend Rabithah Al-Alam Al-Islamy dalam mendorong moderasi islam dapat menciptakan perdamaian di jazirah Arab.
"Ini tugas kita bersama menciptakan moderasi beragama. Konflik di Palestina, Syria, Libya memberikan kita semua pelajaran konflik agama itu terjadi. Syukurnya keadaan di Indonesia baik-baik saja," ujarnya.
Maka dari itu, Jusuf Kalla sangat mendorong terciptanya moderasi beragama untuk menekan kemungkinan munculnya konflik atau bahkan radikalisme di kalangan masyarakat.
Meskipun, lanjutnya, tak bisa dipungkiri akar permasalahan dari radikalisme ataupun intoleransi adalah karena ketidakadilan yang muncul.
"Kasus-kasus seperti bom bunuh diri itu bukanlah cara yang tepat mengatasi masalah ketidakadilan. Justru hal itu merupakan jalan yang salah," terang pria asal Makassar itu.
Jusuf Kalla menambahkan bahwa salah satu penyebab konflik antar umat beragama yakni membawa-bawa agama untuk kepentingan politik. Maka dari itu ia meminta agar jangan ada pihak yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik.
"Banyak konflik juga dilatari agama yang dibawa ke ranah politik. Ini yang harus dihindarkan," tutupnya.