Cegah Klaster Pesantren
Klaster pondok pesantren dan rumah tangga membuat kasus baru corona atau Covid-19 di Jawa Barat meningkat. Bahkan, pada 11 November 2020, angka penambahan kasus virus corona di Jabar melampaui DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid-19 pusat, kenaikan angka kasus di Jabar mencapai 668. Sedangkan, Jakarta ada di bawah Jabar dengan jumlah 587 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan terjadinya penambahan kasus positif Covid-19 tersebut dikarenakan adanya penambahan kasus pada klaster-klaster pondok pesantren hingga rumah tangga.
Beberapa klaster dari pondok pesantren yang tengah disorot saat ini adalah Pondok Pesantren Al Bayan di Kabupaten Sukabumi. Teridentifikasi 284 orang positif Covid-19 dari 342 santri yang diperiksa.
Berikut ini cara mencegah klaster pondok pesantren:
1. Satu pintu masuk pesantren
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito berbicara tentang protokol kesehatan di pesantren. Untuk mencegah penularan di pesantren, harus diberlakukan satu pintu masuk serta jangan terlalu sering ada orang yang keluar-masuk dan berkontak dengan orang dalam.
"Pesantren Darunnajah itu adalah contoh yang baik, yang sebenarnya kalau dilakukan pesantren-pesantren lainnya bahkan yang punya ribuan atau ratusan pun tetap efektif one gate policy itu," kata Wiku, dalam talkshow bertajuk Sosialisasi Iman, Aman, dan Imun Hadapi Covid-19, yang disiarkan di YouTube, BNPB.
2. Tes Covid-19
Wiku mengatakan, siswa dan guru yang akan masuk ke pesantren harus dilakukan tes deteksi Covid-19 terlebih dahulu.
3. Jangan sering Kontak dengan Orang Luar Pesantren
Namun tantangannya, lanjut Wiku, adalah ketika ada orangtua murid ingin mengunjungi anaknya di pesantren, atau ketika guru keluar masuk pesantren sehingga berisiko sebagai pembawa virus. "Disarankan agar tidak terlalu sering ada kontak orang luar masuk ke pesantren," jelasnya.
4. Tetap Bertahan di Pesantren
Tes screening Covid-19 memerlukan biaya. Maka langkah yang tepat adalah siswa maupun guru tetap berada di dalam pesantren hingga waktu tertentu.
"Jadi sebenarnya dalam kondisi pandemi itu ya sudah di dalam saja, serahkan saja kepada pengurus di pesantren anak-anak itu ada di situ, sambil berdoa mendoakan supaya keadaannya menjadi lebih baik. Dan nanti kalau nanti perlu kembali lagi screening dan ketat," kata Wiku.
5. Protokol Kesehatan 3M
Akan lebih aman jika semua pihak sudah dilakukan tes screening Corona. Kemudian siswa di pesantren juga diimbau menghindari makan minum bersama, serta mengutamakan penggunaan alat pribadi seperti perlengkapan salat dan alat makan, serta mencucinya secara rutin. Serta mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun
Advertisement