Cegah Klaster, Kediri Rencanakan Rapid Test pada Peserta Demo
Peserta unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Tentang Haluan Ideologi Pancasila di Kota Kediri akan mendapatkan rapid test gratis dari pemerintah setempat. Rencananya, unjuk rasa ini akan berlangsung pada Kamis, 16 Juli 2020, dan melibatkan banyak peserta.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan, pihaknya akan memberikan rapid test pada peserta unjuk rasa sebagai upaya mencegah munculnya klaster Covid-19 baru. Nantinya peserta yang reaktif akan mendapatkan tindakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.
"Info yang kami terima ada 800 - 1.000 orang. Jadi, karena ini menurut kami bisa menimbulkan klaster baru, kami nanti akan menurunkan tim medis untuk melakukan rapid test di lokasi," kata Fauzan Adima.
Jika saat rapid test diketahui ada yang reaktif, maka pihaknya akan menindaklanjuti sesuai dengan protokol Covid-19, dalah satunya melakukan uji swab pada pasien. Namun belum diketahui, apakah rapid test akan diberikan pada seluruh peserta unjuk rasa, atau tidak.
Sementara, Kepala Kesbangpol Kota Kediri Tanto Wijohari mengambil cara yang berbeda untuk mencegah munculnya klaster akibat unjuk rasa. Ia menganjurkan agar peserta unjuk rasa mengirimkan perwakilan untuk menyampaikan aspirasi, sekaligus mencegah penularan Covid-19.
"Mengirim perwakilan untuk beraudiensi dengan DPRD, jadi tidak ada kerumunan orang yang tidak memungkinkan physical distancing," katanya.
(Antara)