Cegah Hepatitis Misterius, Pemkot Malang Data Siswa PAUD
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai melakukan deteksi dini terhadap munculnya kasus hepatitis misterius di sejumlah negara yang menyerang anak-anak.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) sudah melaporkan tiga kasus kematian akibat hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun di tingkat Sekolah Dasar (SD) sudah dilakukan pendataan untuk imunisasi.
Saat ini Pemkot Malang tengah melakukan pendataan terhadap siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan rentang usia 4 hingga 5 tahun untuk bisa mendapatkan imunisasi hepatitis.
"Kalau disasar siswa, sudah semua. Tinggal yang PAUD-nya. Itu yang nanti kami coba koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes)," ujarnya pada Selasa 10 Mei 2022.
Sutiaji juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang untuk bisa berkolaborasi dengan Dinkes Kota Malang terkait pendataan jumlah siswa di tingkat PAUD.
"Tentu dalam hal ini dinas terkait, Dinkes dan Disdikbud, juga woro-woro sampai ke PAUD. Kami akan lakukan mitigasi dengan cara yang belum imunisasi penuh akan kami lakukan," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinkes Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif mengatakan bahwa pihaknya mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih agar bisa mencegah terpapar hepatitis.
"Untuk gejalanya perlu diketahui pertama mata kuningan, lalu kulit kuningan, tinja berwarna gelap, nyeri pada bagian persendian, kejang dan nyeri kepala," ujarnya.