Cegah Diabetes Anak, Eri Sarankan Sekolah Punya Kantin Sehat
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak jajan di luar sekolah. Hal ini sebagai langkah pencegahan menyusul kasus diabetes anak yang tinggi di Indonesia.
Ia menyarankan, setiap kantin sekolah dilengkapi dengan UMKM yang menjual makanan sehat dan kebersihannya bisa dipantau oleh pihak sekolah.
"Nantinya Dinas Kesehatan bisa mengontrol apa saja makanan-makanan yang dijual di sekolah. Itu yang kami lakukan untuk menghindarkan anak dari diabetes," ujar Walikota Eri, Sabtu, 11 Februari 2023.
Menurutnya, dengan cara tersebut orang tua bisa menghindarkan anak dari makanan yang tidak sehat dan tidak bersih. Selain itu, jika ada kantin sekolah yang dipantau gizinya, orang tua bisa lebih mengontrol kandungan makanan yang dikonsumsi anak.
Eri menambahkan, sepengetahuannya diabetes terjadi akibat konsumsi gula berlebih karena, makanan yang kurang bergizi.
"Ini yang penting juga orang tuanya, karena konsumsi mereka itu jadi tanggung jawab orang tua juga," paparnya.
Selain itu, dari laporan yang diterima 80 persen kasus diabetes di Surabaya karena makanan, bukan karena genetika.
Kata Eri, setiap manusia pasti memiliki gen yang lemah, tapi jika kondisi tersebut bisa dipertahankan dengan pola makan, gen akan tetap terjaga kesehatannya.
"Sama seperti pola anak-anak ini, ketika dia punya faktor keturunan dari orang tua. Di situ pula ada peran orang tua untuk menjaga pola makan anaknya agar kesehatannya tetap terjaga," jelas Eri.
Menurut laporan yang diterima, hanya sekitar 30 persen anak yang mengidap diabetes dirawat di RS, sisanya menjalani rawat jalan.
Diberitakan sebelumnya, kasus diabetes anak di Surabaya mengalami peningkatan pada 2022. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat tahun 2021 ada 176 kasusĀ diabetes anak, sementara 2022 jumlah penderita bertambah menjadi 184 kasus.
Kadinkes Kota Surabaya Nanik menyampaikan, anak dengan rentan diabetes berada di usia 0 sampai 18 tahun. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan diabetes melitus (DM) pada anak.
"Pertama, bisa disebabkan pola makan tidak sehat, suka makanan manis dan fast food hingga kurang sayur dan buah," terang Nanik Jumat, 10 Februari 2023.
Kedua, lanjutnya, juga bisa dipengaruhi gaya hidup tidak sehat yang cenderung malas bergerak dan sering bermain HP, sehingga aktivitas anak berkurang dan menimbulkan gula di dalam tubuh anak tersebut.
"Selain itu, juga faktor genetik keturunan dari orang tua yang mengidap diabetes melitus. Faktor genetik keturunan dari orang tua yang mengidap diabetes melitus," tambahnya.
Melihat hal tersebut, Dinkes Surabaya melakukan pencegahan agar kasus DM pada anak tidak semakin meningkat. Upayanya antara lain, meningkatkan sosialisasi makanan seimbang seperti, sayur, buah dan mengurangi minuman manis.
Advertisement