B-Spray Karya Mahasiswa UB, Dijamin Nyaman di Mulut
Tak jarang di antara kita ada mempunyai gangguan bau mulut. Biasanya, orang-orang yang mempunyai keluhan bau mulut itu, mengatasinya dengan sikat gigi, makan permen atau menggunakan obat kumur.
Namun, pernahkah Anda mengalami jika obat kumur yang kita konsumsi, malah membuat kita menjadi terganggu. Usai konsumsi obat kumur, bau mulut memang menjadi hilang, namun hanya untuk sementara. Ada kalanya malah akan timbul efek rasa kering dan terbakar di mulut setelah kita mengkonsumsi obat kumur.
Nah, kini ada alternatif pengembangan obat penghilang bau mulut yang tidak menimbulkan efek tak nyaman. Maklum, spray mulut ini memakai bahan alami nonkimiawi.
Adalah lima mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang yang mencoba membuat obat kumur altenatif dari bahan alami ini. Lima mahasiswa itu, Fidhatul Fajrika Julian, Afina Muti’ah Tuheplay, Pranaya Arya Satya, Ahmad Gozali, dan Wenning Firdasari.
Mereka berlima mencoba berinovasi membuat spray mulut alternatif yang terbuat dari bahan alami. Ramuan ini mereka namakan B-Spray.
Disebut sebagai spray mulut alami karena bahan utama yang digunakan dalam produk ini adalah propolis dan biji pepaya. Dua bahan ini dianggap mengandung senyawa antibakteri.
Propolis diperoleh dari sarang lebah (Trigona sp). Sarang lebah mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai anti bakteri, anti jamur, anti virus, antioksidan, anti inflamasi dan kariostatik. Sedangkan biji pepaya mengandung terpenoid karpain dan flavonoid yang dapat membunuh bakteri dalam mulut.
“Cara kerja produk ini yakni dengan menghambat perkembangan bakteri gram negatif dalam memproduksi senyawa VSC’s penyebab bau mulut,” jelas Pranaya Arya Satya, salah satu tim, B-Spray.
Proses pembuatannya diawali dari ektraksi propolis dari sarang lebah dan biji pepaya. Kemudian dilakukan mixing dengan bahan-bahan penunjang seperti buah-buahan untuk perasa dan daun mint untuk penyegar.
Kemudian dilakukan pengemasan dan pelabelan terhadap produk B-Spray. Untuk harga jual, produk tersebut dibanderol dengan harga Rp 20.000 per botol.
“Kelebihannya produk kami menggunakan bahan alami, kemasan praktis, harga terjangkau oleh kalangan masyarakat khususnya pegawai kantor dan mahasiswa,” tutup mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB angkatan 2015 tersebut.
Advertisement