Cegah Banjir, Tim Gabungan DPUPR Bersih-bersih Irigasi
Petugas gabungan dari DPUPR, Satpol PP, TNI dan Polri Kabupaten Blora gotong royong bersih-bersih saluran irigasi, Selasa 25 Oktober 2022.
Dalam kegiatan tersebut tim gabungan menemukan tumpukan sampah yang menyumbat aliran air. Ini diduga menjadi salah satu penyebab utama banjir di Kota Cepu.
Tampak alat berat bekerja mulai pagi hingga siang mengeruk endapan lumpur dan sampah di sepanjang sungai kecil yang bermuara di Bengawan Solo.
Kasi Trantib Kantor Kecamatan Cepu, Listyo Winarno menjelaskan, petugas gabungan melakukan penyusuran sungai kecil untuk membersihkan sampah. Penyusuran mulai dari pinggir Bengawan Solo hingga RW 16 Kelurahan Cepu.
""Lumayan jauh. Tapi tidak sampai 1 kilometer. Banyak sampah yang menyumbat, mulai pembalut, seng bekas tong, pecahan kaca, potongan bambu, kasur bekas dan plastik," katanya.
Sampah-sampah itu ditemukan di jembatan dekat hotel di Jalan Surabaya, Kelurahan/ Kecamatan Cepu.
Dia menyebutkan, sampah yang menyumbat dan berhasil dibersihkan diangkut dua kali menggunakan pickup. "Dua rit penuh. Itu hanya berasal dari bawah jembatan," jelasnya.
Sementara, pembersihan dengan alat berat saat ini masih berlangsung di sepanjang sungai kecil.
Sebelumnya, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengatakan, masalah banjir di Kecamatan Cepu menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Pihaknya akan melakukan pembenahan drainase di titik rawan banjir, sehingga apabila terjadi hujan deras tidak tergenang lagi.
“Salah satu penyebab banjir di antaranya adalah pendangkalan, penumpukan sampah dan penyempitan saluran termasuk belum terkoneksinya saluran primer,” katanya, Minggu 23 Oktober 2022.
Upaya ini, tambah Etik diharapkan, bisa mengantisipasi genangan air maupun banjir seiring datangnya musim hujan. Normalisasi saluran air dilakukan agar dapat menampung debit air yang banyak dan memperlancar aliran air menuju sungai.
Untuk jangka panjang, wanita asal Cepu ini mengungkapkan, Settlement Planning (setplan) 2023 ada tiga titik yang akan dilakukan normalisasi di wilayah Kecamatan Cepu.
Diantaranya, Tambakromo dari SMPN 4 Cepu menuju Hotel Arra, kemudian, untuk wilayah tengah mulai dari Lebok, Rumah sakit, Tukbuntung, Sidodadi, Jalan Raya Surabaya hingga Kebun Kelapa. Terakhir, mulai dari Wonorejo turun BNI, Jalan Pemuda, sampai Pasar belok hingga Bruk Basin.
Dijelaskan Etik, normalisasi dilakukan agar fungsi penyerapan air bisa lebih maksimal untuk mencegah banjir saat hujan dengan intensitas tinggi.
"Kami akan melebarkan saluran air di tiga lokasi agar aliran air semakin baik dan nantinya bisa mengurangi kemungkinan banjir terjadi," ujar Etik.