CDC RSMU Jadikan Donor Kornea Surplus, Lewat Cornea Masterclass
Cornea Donation Center (CDC) RS Mata Undaan Surabaya (RSMU) telah sukses mengelar 'Cornea Masterclass' selama dua hari, yakni 16 dan 17 September 2023.
Kegiatan yang berfokus pada seminar dan workshop tentang transplantasi kornea ini diharapkan dapat mencetak tenaga eksisi kornea (pengambilan kornea) yang menyeluruh di seluruh Indonesia.
Hari pertama kegiatan difokuskan pada seminar mengenai pengembangan bank mata, serta bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk menggugah kesadaran mendonorkan kornea. Sementara itu, di hari kedua diadakan pelatihan eksisi kornea yang diikuti tenaga medis dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan, Makassar dan Mataram.
Founder CDC RSMU, dr Dini Dharmawidiarini mengatakan, Cornea Masterclass dilakukan untuk menyebarkan semangat tentang donor kornea di Indonesia yang masih terbilang kurang.
Acara ini juga digunakan sebagai upaya penyebaran ilmu tentang donor kornea yang merata di setiap daerah, terutama di luar Kota Surabaya.
"Donor kornea masih sulit didapatkan di Indonesia. Adanya seminar dan pelatihan ini supaya ilmu mengenai eksisi tersebar luas, sehingga ketika ada donor yang berada diluar jangkauan CDC RSMU bisa saling berkoordinasi," kata dokter Dini kepada Ngopibareng.id.
Menurut dokter Dini, tenaga eksisi adalah kunci keberhasilan dari donor kornea. Saat kornea diambil dari pendonor yang sudah meninggal harus dalam kondisi baik. Nah, untuk mendapatkan kondisi tersebut, eksisinya juga harus terlatih.
"Kornea yang diambil dari pendonor berkualitas baik akan memudahkan penyimpanan. Kalau kornea yang diambil tidak dalam kondisi baik, juga akan mubazir alias tidak bisa digunakan. Pelatihan ini agar tenaga eksisi punya keterampilan dan standarisasi untuk mengambil kornea mata dari pendonor," terang dokter Dini.
Selain itu, dokter Dini juga menyebut, tak hanya melatih keterampilan tenaga eksisi dalam mengambil donor kornea. Acara ini juga menyiapkan mental tenaga eksisi dalam menghadapi keluarga pendonor.
"Jadi memang selain keterampilan, tenaga eksisi juga harus punya mental untuk menghadapi keluarga pendonor. Seperti menjelaskan ke keluarga pendonor bahwa yang diambil bukan bola mata, melainkan korneanya," tambahnya.
Sementara itu, salah satu panitia acara, dr. Andita Gustria Caesary, Sp.M, menjelaskan, bahwa acara yang dibuat selama dua hari ini memang ditujukan untuk memaksimalkan ilmu mengenai donor kornea.
Peserta hari pertama berjumlah 155 orang, dan hari kedua ada sekitar 77 orang tenaga medis dan para spesialis PPDS mata.
"Sesi kedua dibuat berkelompok untuk memudahkan praktik pengambilan kornea dengan media yang sudah disediakan. Ini acara pertama kita offline setelah pandemi Covid-19," tandasnya.
Pihaknya berharap, dengan acaranya ini perkembangan donor kornea di Indonesia bisa surplus, seperti di India. Sebab, daftar tunggu donor kornea di CDC RSMU saja setiap harinya terus bertambah.
"Kami juga menghadirkan pembicara dari India untuk membagikan bagaimana donor kornea bisa surplus, seperti di sana. Harapannya acara ini bisa memberi keterampilan yang baik untuk para tenaga eksisi," pungkasnya.
Advertisement