CCTV Mati saat Penembakan Laskar FPI?
Peristiwa penembakan enam orang Laskar FPI, pengikut Rizieq Syihab, terjadi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin 7 Desember 2020. Jasa Marga ikut angkat bicara perihal peristiwa yang terjadi, termasuk menanggapi soal kabar Closed Circuit Television atau CCTV yang mati di daerah tersebut.
Jasa Marga rupanya memilih tidak banyak berkomentar soal peristiwa berdarah yang terjadi. Ia juga tidak memberi jawaban gamblang perihal CCTV yang mati dan meminta awak media menanyakan langsung kepada kepolisian.
"Terkait dengan pertanyaan media tentang adanya kejadian khusus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada dini hari tadi. Kami sampaikan bahwa kami tidak memiliki informasi tentang kejadian tersebut," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangan resminya.
Berkaitan dengan matinya CCTV, Heru menyarankan awak media untuk bertanya langsung kepada kepolisian yang memiliki wewenang. "Untuk mendapatkan kejelasan atas pertanyaan tersebut, kami persilakan untuk menghubungi pihak kepolisian," tegas dia.
Menurut Direktur Utara PT Jasamarga Tollroad Operation (JMTO), Raddy R Lukman, matinya CCTV tidak terkait peristiwa baku tembak antara polisi vs Laskar FPI.
"CCTV tidak sedang dalam kondisi perbaikan (maintenance) melainkan ada gangguan pada jaringan backbone serat optik di KM 48+600," jelasnya.
Gangguan jaringan serat optik ini, ujar Raddy, terjadi sejak Minggu kemarin pukul 04.40 WIB yang yang menyebabkan CCTV di KM 49+00 sampai dengan KM 72 menjadi tidak berfungsi alias offline.
"Kondisi ini kemudian ditindaklanjuti oleh petugas di Kantor Cabang Regional Jasamarga Jakarta-Cikampek dengan melaporkannya kepada Tim Inspeksi yang segera melakukan penyisiran," jelas dia.
Advertisement