CCTV Bocah Gresik Colok Mata Pakai Tusuk Bakso Dikirim ke Polda
SAH, bocah 8 tahun mengalami buta permanen setelah matanya dicolok pakai tusuk bakso, oleh kakak kelasnya. Polisi kini sedang menunggu hasil labfor Polda Jatim, untuk mengetahui rekaman CCTV yang terhapus.
Rekaman CCTV Terhapus
Polisi hingga kini sedang berupaya memulihkan CCTV yang terhapus. Sebab, di dalam rekaman CCTV itu, akan terlihat siapa pelaku penusukan pada mata SAH, pada 7 Agustus 2023 lalu.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menyebut CCTV di hari itu ternyata telah terhapus. Digital Video Recorder (DVR) di SDN 236 Gresik menurutnya hanya memuat rekaman 12 hari terakhir.
"Kami belum bisa memastikan pelaku dari rekaman CCTV, karena kejadian tanggal 7 kami mendapat laporan tanggal 28 Agustus. CCTV sudah terhapus karena kapasitasnya hanya 12 hari," ujar Aldhino, dilansir dari Kompas.
Pihaknya pun mengirim DVR tersebut ke Polda Jatim. Tujuannya untuk menganalisis video yang terhapus itu. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil analisis dari Labfor Polda Jatim.
Ditusuk di Lorong Sekolah
Seperti diberitakan sebelumnya, SAH, mengalami buta permanen. Mata kanannya dicolok dengan tusuk bakso, oleh seorang kakak kelasnya. Samsul Arif, ayah korban mengaku segera meminta rekaman CCTV di sekolah setelah mengetahui mata anaknya terluka.
Namun hingga saat ini, Samsul Arif belum juga mendapatkan informasi tentang siapa pelaku penusukan tersebut.
Sedangkan SAH sendiri mengaku ditusuk oleh kakak kelasnya. Pelaku menurutnya, sering meminta uang jajannya, sejak ia duduk di kelas 1 SD.
Namun pada 7 Agustus 2023, pelaku mengajak SAH ke lorong yang terletak antara ruang guru dan pagar sekolah. Di lokasi itu, pelaku kemudian memaksa SAH memberikan uang sakunya. Pelaku kemudian menusuk mata kanan SAH menggunakan tusuk bakso, sebab korban menolak memberikan uangnya.
Korban yang ketakutan menutup matanya dengan kedua tangannya. Pelaku kemudian memaksa menusuk mata korban dari bawah ke atas beberapa kali. Akibatnya, SAH mengalami buta permanen. Ia juga disebut tak mau ke sekolah serta mengalami kesulitan saat membaca dan mengaji.