Catatan Amal, di Tangan Malaikat Penjaga Langit Ketujuh
Setiap perbuatan manusia selalu mendapat pengawasan dari malaikat utusan Allah. Berikut taushiyah Ustadz Ilham Zubair untuk pembaca ngopibareng.id:
Bersih dari ghibah (fitnah dan pergunicingan), tujuan duniawi, sombong, ujub, iri hati dan punya rasa sosial kepada sesama, merupakan kriteria amal yang diperkenankan melintas sampai ke langit keenam.
Catatan amal yang bersih dari beberapa sifat tercela tersebut dibawa oleh malaikat pembawa amal yang didalamnya berisi puasa, shalat, infaq, mujahadah dlm melakukan ibadah, wara' (menjauh dari sifat duniawiyah, red) dan lain-lain.
"Subahanallah... ternyata sampainya amal kehadirat Allah Swt tidak semudah yang kita bayangkan. Harus melalui beberapa proses pemeriksaan yang sangat rumit."
Catatan amal tersebut meluncur naik ke langit ketujuh dengan suara menderu bagaikan guruh, bersinar bak matahari dan dikawal oleh tiga ribu malaikat
Namun ketika sampai di pintu langit ketujuh, dihadang oleh malaikat penjaga langit tersebut dan berteriak:
”Berhenti, dan lemparkan amal ini ke wajah orangnya, pukulkan keseluruh anggota badannya dan gulung eratkan ke hatinya! Aku adalah malaikat yang diperintahkan Allah untuk tidak membiarkan amal orang yang tidak ikhlas karena Allah Swt. Orang ini beramal bukan semata-mata karena Allah. Tapi ingin menyaingi para Fuqaha' dan Ulama, serta supaya terkenal, dan Allah tidak butuh amal seseorang yang terdapat unsur riya' didalamnya!
Subahanallah... ternyata sampainya amal kehadirat Allah Swt tidak semudah yang kita bayangkan. Harus melalui beberapa proses pemeriksaan yang sangat rumit. Lantas setelah catatan amal seorang hamba sudah mampu menembus batas langit ketujuh, apakah bisa dipersembahkan kehadirat Allah? Nantikan pada edisi selanjutnya. Insya Allah bi'aunillahi ta'ala
اللهم اعناعلى ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
اللهم صل على سيدنامحمد
Demikian wallahu a’lam bish-shawab. (adi)
Advertisement