Carrier Difteri Juga Bisa Terkena Difteri
Ratusan pelajar MIN 1 Malang, Jawa Timur, terindikasi membawa (carrier) difteri. Menurut dr. Dwiyanti Puspitasari, SpA (K) dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya (RSDS), bakteri Corynebacterium Diphthetiae sebagai cikal bakal difteri sangat memungkinkan masuk dalam tubuh seseorang.
Pergantian musim yang tengah terjadi, lanjut dia, memiliki potensi tinggi masuknya bakteri pembawa difteri masuk ke dalam tubuh seseorang.
"Jadi misal si A ada bakteri difteri masuk ke tubuhnya, karena dia memiliki anti bodi difteri yang cukup, bakteri itu bisa masuk dan hidup di tenggorakan atau saluran napas orang tersebut tapi tidak sampai menimbulkan penyakit," ujar dr. Dwiyanti Puspitasari, ditemui di ruangannya, Senin, 28 Oktober 2019.
Penularan bakteri difteri sendiri, lanjut Dwiyanti, melalui saluran napas seperti saat orang bicara, batuk, bersin, atau saat berbicara terkena air liurnya kalau orang tersebut pembawa bakteri difteri bisa tertular. "Radius satu meter, bakteri itu bisa tertular," sambungnya.
Bakteri difteri sendiri memiliki masa inkubasi dalam tubuh tergantung dari anti bodi setiap orang.
"Sebab timbulnya penyakit difteri dipegaruhi oleh tiga faktor. Pertama adalah orang meliputi anti bodinya. Lalu bakterinya, apakah jenisnya ringan atau ganas itu juga mempegaruhi terjadinya penyakit difteri. Terakhir yaitu faktor lingkungan dan adanya pembawa bakteri tersebut dilingkungannya," jelas dokter yang juga pengajar di RSDS dalam bidang penyakit menular dan infeksi.
Lantas apakah pembawa bakteri difteri tidak bisa terkena difteri? Dwiyanti menjelaskan, pembawa difteri bisa terkena difteri kalau daya tahan tubuhnya (anti bodi) turun atau tidak dapat membunuh bakteri tersebut.
Jadi, menurut Dwiyanti, semisal anti bodinya sedang turun karena faktor usia atau disebabkan suatu penyakit, bakteri itu bisa menjadi penyakit difteri.
"Sederhananya dalam teori dikatakan, pembawa bakteri difteri itu mempunyai anti bodi yang sedang jadi bakteri bisa berkembang tapi tidak sampai jadi penyakit. Tapi kalau anti bodinya bagus bakteri tersebut akan mati dan tidak akan menyebabkan penyakit," ujarnya.
Adapun gejala penyakit difteri adalah nyeri saat menelan, badan terasa tidak enak, kadang demam kadang tidak, atau badan terasa hangat.
Antisipasi yang bisa dilakukan ialah dengan imunisasi DPT (difteri, pertusis, dan tetanus). Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat untuk keluarga juga penting dilakukan.