Carok Itu Satu Lawan Satu, di Sampang Satu Orang Dikeroyok Lima Pria Pakai Celurit
Kasus penganiayaan mengakibatkan kematian menimpa saksi pasangan calon (paslon) bupati di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, bukan kejadian carok pada Minggu 17 November 2024. Pasalnya, kejadian carok biasanya satu orang lawan satu dan sama-sama memakai senjata tajam biasanya celurit.
“Kejadian di Sampang itu, bukan carok tapi pengeroyokan,” ujar Maman,42, tahun, warga Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Madura pada Ngopibareng.id, Selasa 19 November 2024.
Dikatakan oleh Maman, peristiwa carok itu, harusnya satu orang lawan satu orang dimana keduanya menggunakan sebilah celurit. Jadi, keduanya berkelahi dan berhadap-hadapan tanpa ada orang lain yang membantu. Jadi, hal itu menggambarkan seorang yang suportif, dan laki-laki. Jadi kalau kemudian, satu di antaranya ada yang kalah, tentu harus mengakui. Begitu juga yang menang tak boleh jumawa alias sombong.
“Tapi, tentu itu dahulu, dan harusnya di era modern sekarang, mestinya sudah ditinggalkan, karena ini urusannya adalah nyawa seseorang,” tegasnya.
Sementara kejadian di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, ini adalah murni pengeroyokan. Jadi satu orang yang taak bawa senjataa celurit dikeroyok oleh lima orang yang menggunakan celurit. Tentu saja ini perkelahian tidak seimbang dan jelas-jelas pengeroyokan. “Ya pengeroyokan dan bukan carok,” imbuh Maman.
Penegasan Maman ini, mengomentari video yan menyebar di media sosial, kasus pengeroyokan yang mengakibatkan satu orang meninggal. Korban adalah saksi paslon salah satu partai politik menjelang Pilkada Serentak di Sampang pada 27 November 2024 mendatang.
Dalam video aksi seorang dikeroyok lima pria memegang celurit viral di media sosial. Peristiwa berdarah itu terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu 17 November 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.
Dilihat dari video amatir warga yang merekam detik-detik pembacokan nampak korban yang mengenakan sarung dan peci putih tersungkur di tanah. Tubuhnya bercucuran darah. Ada beberapa potongan video, korban terlibat cekcok dengan beberapa orang sebelum terjadi carok.
Videk yang paling mencekam, saat korban dieksekusi sedikitnya lima pria lengkap dengan senjata tajam jenis celurit. Petugas kepolisian setempat masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap kasus tersebut.
Humas RSUD Ketapang, Alfian Akbar, korban sempat dirujuk ke rumah sakit. Ia tiba sekitar pukul 16.10 WIB dengan kondisi pendarahan aktif. Ia mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di bagian muka, punggung, dan tangan.
Korban meninggal dunia pukul 17.15 WIB. "Setelah itu, korban langsung dipulangkan ke rumah duka," tuturnya.