Carilah Pemimpin yang Punya Visi ke Depan
Di tengah tahun politik dan menjelang pesta demokasi, terasa penting menentukan pemimpin yang visioner dan mempunyai agenda besar untuk masa depan bangsa.
Kompetisi untuk merebut siapa yang menjadi calon presiden hangat menjadi perbincangan publik. Mulai muncul istilah koalisi besar dan koalisi perubahan, tetapi pertanyaan mendasar apa yang membedakan mereka, apakah kompetisi perebutan presiden hanya sekedar saya dapat apa dan saya memperoleh apa, tetapi tidak berbicara tentang agenda masa depan bangsa ini.
Persoalan terbesar bagi kita adalah apa yang ditawarkan dari masing-masing para calon kandidat presiden itu, tawaran yaitu agenda bagaimana mereka merumuskan kebijakan-kebijakan untuk terwujudnya cita-cita hidup berbangsa bernegara. Bahwa cita-cita kita merdeka adalah terwujudnya masyarakat adil yang makmur, masyarakat yang cerdas, dan bagaimana Indonesia berperan di dunia internasional untuk menciptakan perdamaian dunia.
Pemimpin atau presiden kedepan harus mampu melihat persaingan politik global, mengingat situasi tidak menentu dan ekonomi tergantung dari kestabilan politik dunia.
Ketegangan Dunia
Adanya ketegangan Ukraina dan Rusia, ketegangan China dan Taiwan dapat mempengaruhi sebuah pergolakan politik besar. Jika hal itu tidak di manage dengan baik, maka akan menimbulkan dampak bagi bangsa ini.
Maka pemimpin ke depan menurut saya harusnya memiliki visioner, pemimpin yang visioner dia bukan hanya sekedar dealer, dealer dia hanya sekedar menawarkan, dia sekedar hanya transaksi, tetapi pemimpin negara adalah visioner yang mampu membuat bangsa ini memiliki daya tahan yaitu memiliki kedaulatan bidang ekonomi politik dan budaya. Maka pemimpin yang visioner harusnya mampu membaca realita geopolitik dan realita tantangan dunia ke depan dalam era digitalisasi.
Kita butuhkan Pemimpin yang memiliki arete. Pemimpin memiliki arete mempunyai kemampuan leadership yang paripurna.
"LDibutuhkan pemimpin yang tidak hanya sekedar dia memiliki arete yaitu keutamaan-keutamaan publik bijaksana adil dan pemimpin yang selalu mampu mengayomi masyarakat tetapi pemimpin yang mampu me-manage tata dunia baru dengan persaingan globalnya. Maka dibutuhkan lompatan yaitu tidak hanya kita melihatnya sekedar bahwa politik merebut kekuasaan tetapi kekuasaan itu untuk apa.
Orientasi pemimpin ke depan bisa menawarkan keadaban publik. Keadaban publik bisa dicapai bila pemimpin memiliki keutamaan publik. Pemimpin jiwa bersih dari money politic serta mempunyai visi melayani rakyatnya.
Belajar dari seorang filsuf Jerman yang bernama Walter Benjamin bahwa pemimpin tidak hanya memiliki dimensi manusiawi tetapi dimensi Ilahi. Bagaimana Pemimpin harus mampu keluar dari rasa aman, rasa nyaman, dan rasa dimana dia hanya menggantungkan kepada selogan saja ketahui pemimpin yang ke depan yang mampu membaca tanda-tanda zaman yang mau mampu menggerakkan spirit menjadi Indonesia sebagai pemimpin masa depan dunia.
Kita optimis Ibu Pertiwi akan melahirkan pemimpin bangsa terbaiknya. Kita mendorong masyarakat agar cerdas dalam menentukan pemimpin untuk masa depan bangsa dan negara.
Belajar dari pengalaman masa lalu, dibutuhkan kecerdasan rakyat menentukan pemimpinnya. Pemimpin yang memiliki spirit arete adalah mereka yang bisa mengombinasikan keberanian, kebajikan, dan kemampuan dalam tata kelola pemerintahan untuk melayani rakyat dengan sikap jujur dan tulus.
Antonius Benny Susetyo
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pakar Komunikasi Politik.