Cara Walikota Surabaya Atasi Banjir di Mayjend Sungkono
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi meminta maaf kepada warga Surabaya atas banjir yang terjadi di kawasan Mayjend Sungkono, hingga menyebabkan kelumpuhan lalu lintas.
"Saya minta maaf terutama untuk banjir yang ada di perkampungan, saya akan cari cara supaya saat hujan tidak banjir lagi di perkampungan," ungkapnya, Sabtu, 29 April 2023.
Pejabat berusia 45 tahun ini mengatakan, banjir di Mayjend Sungkono akibat tanggul jebol di daerah Kembang Kuning. Sehingga pintu air harus ditutup dan airnya dibuang ke Kupang Indah dan Mayjend Sungkono, alhasil terjadi genangan air.
"Di daerah Mayjend Sungkono itu tidak pernah banjir, ini karena tanggul jebol di Kembang Kuning, saya tidak punya pilihan lain selain melakukan cara itu," papar Eri Cahyadi.
Untuk menangani banjir di Mayjend Sungkono, pihaknya menutup tanggul sementara waktu dengan tumpukan pasir dalam karung dan baja.
"Setelahnya kami buka lagi pintu air dan kam sedot airnya dengan PMK, dikembalikan lagi ke utara sehingga 20 menit genangan di Mayjend Sungkono tidak ada lagi," terang Eri Cahyadi.
Sementara itu untuk banjir di wilayah perkampungan, terutama yang memiliki struktur tanah cekung, walikota akan membuat pemetaan untuk menyelesaikannya di tahun 2023 ini dan sisanya di tahun 2024 dengan anggaran Bina Marga.
"Surabaya meski ada banjir tapi tidak lebih dari 20 menitan sudah selesai dan airnya habis. Bahkan hujan reda hilang (genangannya) tidak ada sampai berhari-hari, saya berharap tidak ada lagi banjir kedepannya saat hujan," paparnya.
Sebelumnya, hujan intensitas rendah hingga tinggi mengguyur Kota Surabaya, Jumat, 28 April 2023 siang. Akibatnya banjir di sejumlah wilayah. Salah satu wilayah yang cukup parah mengalami banjir adalah kawasan Mayjend Sungkono.
Kawasan Surabaya barat tersebut mengalami banjir hingga setengah body motor terendam air. Selain itu, laporan netizen di sosial media kawasan dengan kontur tanah tinggi, seperti Dukuh Kupang dan Pakis juga mengalami banjir.
Advertisement