Cara Ubaya Bantu Genjot Penjualan UMKM di Surabaya
Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Mie Ayam Gang Arjuna dalam bentuk hygiene sanitasi makanan dan diversifikasi produk di masa pandemi.
Kegiatan bertajuk “Program Pendampingan dan Pengembangan UMKM pada Masa Pandemi Co-19 di Kabupaten Sidoarjo” ini diinisiasi oleh dokter Anita Dahliana dan dokter Winnie Nirmala Santosa, selaku Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya, serta Anita Purnamayanti, selaku Dosen Fakultas Farmasi Ubaya.
“Kami berinisiatif memberikan beberapa pelatihan dan keterampilan untuk UMKM Mie Ayam Gang Arjuna. Kami menyadari bahwa kebersihan dan kesehatan sangat diperhatikan masyarakat. Oleh sebab itu, kami memberikan edukasi terkait hygiene sanitasi makanan dan bahan tambahan pangan yang aman,” papar ketua tim dokter Anita Dahliana.
Anita Dahliana melanjutkan, pelatihan yang dilakukan terkait bahan tambahan pangan apa saja yang baik atau aman untuk dikonsumsi. Bahan tambahan pangan yang dimaksud bisa seperti pengawet dan pewarna yang digunakan saat produksi.
UMKM juga diajarkan mengenai hygiene sanitasi makanan. Yaitu cara mengolah makanan agar tetap bersih dan sehat. Mulai dari penggunaan air mengalir ketika membersihkan sayur hingga saat bioproduksi dengan menggunakan alat bantu penjepit atau sarung tangan plastik. "Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap keamanan makanan yang dihasilkan," katanya.
Dalam pelatihan ini, tim Ubaya juga mengamati kendala yang dialami UMKM Mie Ayam Gang Arjuna. Lalu ditemukan kendala berupa laporan keuangan yang bercampur dengan keuangan rumah tangga.
Hal ini menyebabkan UMKM tidak bisa mengetahui dengan pasti berapa laba penjualan mie ayam karena bercampur dengan uang untuk rumah tangga. Akhirnya, tim pengabdian kepada masyarakat Ubaya memberikan pelatihan pembuatan laporan keuangan.
"Kami juga mencarikan cara bagaimana meningkatkan penjualan pada UMKM. Seperti membantu diversifikasi produk. Pilihan produk yang dibuat yaitu pempek Palembang, kue bolu, dan puding bayam," terang Anita.
Pihaknya, juga mengajarkan bagaimana membuat puding bayam untuk menambah penghasilan UMKM. Selain, kaya zat besi da kalsium yang baik untuk dikonsumsi, bayam juga mudah didapat di masyarakat.
"Pelatihan pemasaran produk UMKM juga dilakukan oleh tim kepada masyarakat melalui e-marketing. Seperti mendaftarkan UMKM pada aplikasi ojek online, agar penjualan semakin luas," imbuhnya.
Anita dan tim berharap, setelah dilakukan pendampingan dan pengembangan UMKM diharapkan dapat meningkatkan omset penjualan dari produk-produk yang dimiliki dengan memberikan makanan yang hygiene sanitasi dan tambahan pangan yang aman dikonsumsi.