Cara Traveling Aman Saat Pandemi dari WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pembatasan bepergian dan menutup negara dari kunjungan warga asing tidak efektif bagi kehidupan manusia. Bulan lalu, WHO pun mengeluarkan sejumlah panduan traveling di saat pandemi Covid-19.
Dilansir dari Aljazeera, berikut sejumlah panduan bepergian di tengah pandemi Covid-19.
Sering Mencuci Tangan
Traveler diminta sering mencuci tangan baik menggunakan air dan sabun, maupun hand sanitizer ketika dalam perjalanan. Menerapkan physical distancing dengan jarak minimal satu meter dengan yang lain. Wajib menggunakan masker jika tak mampu menjaga jarak, dan jika batuk diminta untuk menutup mulut dan hidung menggunakan lipatan siku, atau tisu yang dibuang di tempat sampah tertutup.
Paham Protokol Covid-19
Sebelum memulai perjalanan, traveler harus memahami protokol Covid-19 yang diterapkan pesawat atau pemerintah setempat di wilayah yang dituju. Sejumlah wilayah menerapkan kewajiban karantina bagi pengunjung yang berasal dari wilayah berisiko tinggi, beberapa yang lain tidak.
Tak Menganjurkan Sertifikat Imunitas
WHO tak menganjurkan penggunaan paspor imunitas, pun sertifikasi yang dikeluarkan atas hasil tes Covid-19. Sebab hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa lama respon kekebalan tubuh mampu melawan virus penyebab Covid-19. WHO juga menyoroti isu etik terkait sertifikat ini.
Larangan Bagi Lansia dan yang Sakit
WHO juga mengingatkan agar kelompok lanjut usia di atas 60 tahun, serta mereka yang memiliki penyakit penyerta lainnya, agar menunda rencana bepergian, terutama jika ingin pergi ke lokasi dengan penularan lokal yang tinggi.
Protokol untuk Maskapai
WHO juga mengeluarkan sejumlah panduan untuk maskapai penerbangan. Maskapai diminta sebisa mungkin menerapkan tempat duduk yang berjarak antara satu penumpang dengan yang lain.
Sedangkan Organsiasi Penerbangan Internasional mengingatkan agar kru kabin melakukan disinfeksi secara rutin, membatasi layanan memberikan makanan dan minuman atau menyajikannya dalam bungkus rapat, mengatur akses keluar dan masuk, serta mengambil majalah dan koran di dalam kabin.
Penumpang juga didorong untuk melakukann check in secara online, menggunakan layanan bagasi mandiri, dan duduk di kursi masing-masing selama penerbangan. Masker juga wajib dikenakan.
Bepergian di Kapal Pesiar
Bepergian menggunakan kapal pesiar disebut berisiko akibat banyaknya klaster kapal pesiar di berbagai wilayah di dunia. Risiko terpapar Covid-19 di kapal pesiar tinggi lantaran penumpang ada dengan jarak yang dekat dan dalam waktu yang lama.
Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Eropa meminta agar kapal pesiar segera merapat ke dermaga terdekat jika diketahui ada penumpang yang terpapar Covid-19.
Suspek Covid-19 diminta agar diisolasi di ruang tertutup dan diminta untuk menggunakan masker untuk mencegah penularan. Tracing harus segara dilakukan di seluruh penumpang dan kru kapal. (Alj)
Advertisement