Niat Salat Tarawih di Rumah Lengkap Dengan Doa dan Cara Baca
Salat Tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Apalagi kalau berjamaah di masjid atau mushola. Selain banyak pahala, juga bisa mempererat silaturahmi di antara para jemaah.
Namun di tengah pandemi Corona seperti saat ini, sebaiknya salat berjamaah tidak dilakukan di masjid atau mushola. Salat berjamaah di rumah lebih utama. Toh, kalaupun tidak bisa berjamaah, Salat Tarawih juga bisa dilakukan secara sendirian di rumah.
Adapun tata cara Salat Tarawih baik secara berjamaah maupun sendirian adalah:
Niat Salat Tarawih
Takbiratul ihram membaca takbir dibarengi niat di dalam hati
Membaca Taawudz
Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Surat pendek Al-Quran
Rukuk
Itidal
Sujud pertama
Duduk di ataranya dua sujud
Sujud kedua
Duduk sejenak lalu bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
Diulangi dari nomor 4
Salam pada raat kedua.
Baca istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin
Lantas bagaimana doa atau niat Salat Tarawih?
Bacaan Salat Taraih di dalam hati sejatinya bisa dilakukan dengan bahasa apapun. Termasuk bahasa Indonesia atau bahasa daerah masing-masing yang intinya berniat untuk Salat Tarih.
Namun jika anda ingin bacaan Arab, niat Salat Tarawih bisa menggunakan kalimat:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Atau bahasa Indonesianya:
Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.
Kalimat ini memiliki arti: Aku sengaja salat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala
Yang pasti, niat bisa dilakukan menggunakan bahasa apapun, yang penting niat dibaca ketika takbiratul ihram untuk memantabkan salat. Bagi mazhab Imam Syafi'i, niat Salat Tarawih bisa berdampak pada keabsahan salat itu sendiri.
Lantas kapan kita salat tarawih?
Dalam kitab Al Ilmiyyah, Syekh Nawawi Banten mengatakan bahwa Salat Tarawih adalah Salat Sunnah yang dikerjakan malam hari saat Bulan Ramadan.
Seseorang bisa membaca surat-surat panjang saat Salat Tarawih. Juga diperbolehkan cukup membaca Al-Fatihah tidak perlu membaca surat-surat pendek.
Berikut bacaan Doa Tarawih Kamilin setelah Salat Tarawih:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ،
وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ،
وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ،
وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahummaj’alna bilimani kamilin, wa lil Faraidi Muaddin, walis shalati hafidzin, wa lizzakati fa’ilin, wa lima indaka thalibin, wa li afwika rajiin, wa bil huda mutamassikin, wa ‘anil laghwi mu’ridhi, wa fid dunya zahidin, wa fil akhirati raghibin, wabil qadhai radhiin, wa lin na’mai syakirin,
wa ‘alal bala’ shabirin, wa tahta liwai sayyidina muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irin, wa ilal haudi waridin, wa ilal jannati dahilin, wa minan nari naajiin, wa ‘ala sariril karamati qa’idin,
wa min khurin ‘inin mutazawwijin, wa min sundusin wa istabraqin, wa dibaajin mutalabbisin, wa min tha’amil jannati akilin, wa min labanin wa’asalin mushaffaini syaribin, bi akwabin wa abariqa wa ka’sin min ma’in, ma’al ladzina an’amta alaihim minan nabiyyina was shiddiqiina was syuhada’i was sholihin, wa hasuna ula’ika rafiqaa, dzalikal fadhlu minallahi. Wa kafa billahi ‘alima.
Allahummaj’alna fi hadzas syahri syarifatil mubarakati minas su’ada’il maqbulin. Wa laa taj’alna minal azkiya’il marduudin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin, wa ‘aalihi wa sahbihi ajma’in. birahmatika ya arhamar rahimin.
Arti dari doa kamilin:
“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban- kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan ketentuan, yang bersyukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Amin.”